Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Puluhan Mayat dengan Tanda Penyiksaan Ditemukan di RS Suriah

ilustrasi rumah sakit (pixabay.com/Lucent_Designs_dinoson20)
Intinya sih...
  • Pemberontak Suriah menemukan 40 mayat dengan tanda penyiksaan di Rumah Sakit Harasta, Damaskus.
  • Jenazah-jenazah tersebut kemungkinan merupakan tahanan dari penjara Sednaya yang dieksekusi atau meninggal akibat penyiksaan.
  • Aktivis terkemuka Suriah, Mazen al-Hamada, ditemukan tewas dengan tanda-tanda penyiksaan setelah merebut Damaskus dari rezim Assad.

Jakarta, IDN Times - Pemberontak Suriah mengatakan bahwa mereka menemukan sekitar 40 mayat yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan di kamar mayat sebuah rumah sakit militer di pinggiran kota Damaskus pada Senin (9/12/2024).

Dalam video yang diambil di Rumah Sakit Harasta, mayat-mayat yang terbungkus kain putih bernoda darah terlihat tertumpuk di dalam ruang pendingin. Beberapa di antaranya ditemukan dengan keadaan mata dan gigi tercungkil serta lebam di bagian wajah dan badan. Potongan pita perekat bertuliskan nomor dan nama juga terlihat pada beberapa jenazah.

“Saya membuka pintu kamar mayat dengan tangan saya sendiri, itu pemandangan yang mengerikan,” tutur Mohammed al-Hajj, seorang anggota kelompok pemberontak dari Suriah selatan, kepada AFP.

1. Jenazah-jenazah tersebut kemungkinan besar adalah tahanan dari penjara Sednaya

Hajj mengungkapkan bahwa pemberontak pergi ke Rumah Sakit Harasta setelah menerima informasi dari seorang anggota staf tentang mayat-mayat yang dibuang di sana.

“Kami memberi tahu komando militer (pemberontak) tentang apa yang kami temukan dan berkoordinasi dengan Bulan Sabit Merah Suriah, yang mengangkut jenazah tersebut ke rumah sakit di Damaskus sehingga keluarga bisa datang dan mengidentifikasi mereka," jelasnya.

Tidak jelas berapa lama jenazah-jenazah tersebut telah disimpan di kamar mayat, namun kondisi mereka dilaporkan sudah berada dalam berbagai tahap pembusukan. Beberapa di antaranya juga tampak dibunuh baru-baru ini.

Diab Serriya, salah satu pendiri Asosiasi Tahanan dan Pengawas Penjara Sednaya (ADMSP), mengatakan bahwa jenazah-jenazah tersebut kemungkinan besar merupakan tahanan dari penjara Sednaya.

“Rumah Sakit Harasta berfungsi sebagai pusat utama pengumpulan jenazah para tahanan. Jenazah akan dikirim ke sana dari penjara Sednaya atau Rumah Sakit Tishrin, dan dari Harasta, mereka akan dipindahkan ke kuburan massal,” jelasnya.

Sednaya sendiri dikenal sebagai rumah jagal manusia oleh warga Suriah dan organisasi hak asasi manusia. ADMSP, dalam laporannya pada 2022, memperkirakan bahwa lebih dari 30 ribu tahanan telah dieksekusi atau meninggal akibat penyiksaan, kurangnya perawatan medis atau kelaparan pada 2011-2018. Sedikitnya 500 tahanan lainnya juga telah dieksekusi pada 2018-2021, menurut para tahanan yang dibebaskan dari sana.

2. Aktivis Mazen al-Hamada ditemukan di kamar mayat Rumah Sakit Harasta

Salah satu jenazah yang ditemukan di Rumah Sakit Harasta pada Senin adalah aktivis terkemuka Suriah, Mazen al-Hamada. Ia diyakini tewas dalam beberapa hari terakhir, tak lama setelah pemberontak merebut Damaskus pada akhir pekan, yang menyebabkan lengsernya Assad. Laporan menyebutkan bahwa jenazahnya juga menunjukkan tanda-tanda penyiksaan yang jelas.

Ucapan penghormatan pun mengalir deras untuk aktivis tersebut usai kematiannya tersiar. Tubuhnya yang kurus dan ekspresi wajahnya yang menyiratkan trauma psikologis mendalam saat dibebaskan dari penjara telah menjadikannya sebagai simbol kebrutalan rezim Assad terhadap para penentangnya.

"Saya harap Anda tahu di surga bahwa kami telah membebaskan Suriah. Teman saya, saudara laki-laki dan rekan kerja saya dan seorang martir demi kebebasan,” kata aktivis Mouaz Moustafa dalam unggahannya di media sosial X.

"Mereka membunuh Mazen berkali-kali, hatinya, pikirannya, dan perasaannya mati, masing-masing secara terpisah, dan sekarang setelah jatuhnya tiran dan para algojo-nya, sebuah gambar tubuh Mazen telah tersebar dan kita menyadari bahwa ia mati secara fisik, tetapi ingatannya tidak akan mati dalam diri kami, dan kami bahkan akan mengabadikannya untuk generasi mendatang," kata jurnalis, Ward Najjar.

Sejak meletusnya protes prodemokrasi pada 2011, Hamada telah beberapa kali ditahan dan kemudian dibebaskan. Pada 2020, ia menghilang setelah dilaporkan kembali ke Suriah usai dijanjikan amnesti oleh rezim Assad. Sejak itu, ia tidak penah terlihat lagi sampai jenazahnya ditemukan pada Senin.

Hamada sebelumnya mengaku kerap mengalami penyerangan fisik dan seksual selama penahanannya di beberapa penjara. Ia juga dipaksa untuk mengakui kejahatan yang tidak pernah dilakukannya.

3. Hampir 60 ribu orang disiksa dan dibunuh di penjara-penjara pemerintah Assad

Menurut pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, hampir 60 ribu orang disiksa dan dibunuh di penjara-penjara pemerintah. Kelompok hak asasi manusia juga menyebutkan bahwa lebih dari 100 ribu orang hilang sejak Assad memerintahkan tindakan keras terhadap protes prodemokrasi pada 2011.

Sejak awal konflik, pemerintahan Assad telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penyiksaan, pemerkosaan, dan eksekusi cepat. Namun, rezim itu membantah tuduhan tersebut, yang dianggapnya tidak berdasar, dan bersikeras bahwa semua eksekusi di Suriah mengikuti proses yang semestinya.

Hajj, anggota pemberontak Suriah, mengatakan bahwa ia berharap akan ada upaya yang berfokus untuk mengungkap kejahatan yang dilakukan Assad di penjara dan pusat penahanan selama masa transisi Suriah.

“Kami berharap Assad akan dimintai pertanggungjawaban sebagai penjahat perang,” tambahnya.

Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed al-Jolani, pada Senin, telah berjanji akan menangkap para pejabat yang bertanggung jawab atas penyiksaan terhadap tahanan politik. Ia mengatakan bahwa nama-nama pejabat tersebut akan dipublikasikan, dan mereka yang melarikan diri ke luar negeri akan diupayakan untuk direpatriasi. Hadiah juga akan diberikan kepada siapa saja yang memberikan informasi mengenai keberadaan mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us