Respons Rudal Korut, AS-Jepang Perkuat Kerja Sama Keamanan

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Jepang menegaskan kerja sama keamanan dan pertahanan di tengah dinamika keamanan kawasan yang semakin parah.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin dan Menhan Jepang Yasukazu Hamada di Tokyo pada Kamis (1/6/2023) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara berjanji untuk meningkatkan hubungan keamanan.
Selama lawatannya di Tokyo, Austin tidak hanya bertemu dengan Menhan Jepang, tetapi juga dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Yoshimasa Hayashi.
1. Pembicaraan Menhan AS-Jepang
AS dan Jepang juga akan memperdalam kerja sama keamanan, termasuk industri militernya. Serta, menegaskan pentingnya kerja sama yang tidak hanya antara Washington dan Tokyo, tetapi juga bekerja lebih dekat dengan Korea Selatan (Korsel), Australia, dan ASEAN.
Kedua negara juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya aktivitas nuklir dan rudal Korea Utara (Korut), termasuk peluncuran 'satelit pengintaian militer' menggunakan rudal balistik pada Rabu (31/5/2023).
Kendati peluncuran satelit Pyongyang ke orbit mengalami kegagalan, namun insiden tersebut telah memicu peringatan darurat di beberapa wilayah di Jepang dan Korsel yang mendesak warga untuk berlindung.
"Program nuklir dan rudal Korea Utara yang berbahaya dan mendestabilisasi mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," kata Austin, dikutip dari Reuters.
Austin menambahkan, AS akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dirinya dan sekutunya. Washington mengecam provokasi berkelanjutan yang dilakukan oleh Korut.
2. AS-Jepang bahas China dan Rusia

Kedua Menhan juga membahas mengenai meningkatnya aktivitas militer China hingga perang Rusia di Ukraina.
Austin mengaku prihatin dengan sifat koersif China. Hal ini terkait dengan insiden yang terjadi pada Selasa, ketika jet tempur Beijing melakukan manuver agresif di dekat pesawat AS di atas Laut China Selatan. Dia khawatir provokasi seperti itu memicu tindakan yang lebih buruk.
Untuk diketahui, Menhan China Li Shangfu baru-baru ini menolak untuk bertemu dengan Menhan AS di forum keamanan yang digelar di Singapura pada akhir pekan ini.
Sementara, AS merasa perlu untuk berkomunikasi guna menghentikan pertemuan berbahaya antara pesawat militer, dan perlunya membuka saluran komunikasi antara departemen pertahanan untuk pembicaraan satu sama lain secara rutin.
Kunjungan Austin ke Jepang merupakan rangkaian dari tur empat negaranya sebelum bertolak ke Singapura, India, dan Prancis.
3. Aliansi keamanan AS-Jepang

Dilansir Kyodo News, dialog Austin dan Hamada terjadi karena Tokyo telah bekerja sama dengan Washington untuk meningkatkan kemampuan pencegahan aliansi berdasarkan Strategi Keamanan Nasional Jepang, yang telah direvisi pada Desember 2022.
Revisi tersebut menandai perubahan signifikan dalam kebijakan keamanan Jepang di bawah konstitusi yang menolak perang, keinginan memiliki kemampuan serangan balik yang dapat menjangkau pangkalan musuh dengan pembelian Tomahawk. Serta, menggandakan anggaran pertahanan tahunan Negeri Sakura menjadi 2 persen dari produk domestik bruto selama lima tahun ke depan.
Selain itu, alasan kunjungan Austin ke Tokyo juga terkait dengan kewaspadaan AS-Jepang perihal kemungkinan peluncuran rudal lebih lanjut oleh Korut. Kedua negara mengutuk keras tindakan Pyongyang yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.