Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ribuan Warga Maroko Protes Perang Gaza dan Normalisasi dengan Israel

protes solidaritas terhadap Palestina (unsplash.com/Iason Raissis)
protes solidaritas terhadap Palestina (unsplash.com/Iason Raissis)

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Maroko kembali menggelar unjuk rasa pro-Palestina di ibu kota, Rabat, pada Minggu (13/5/2025). Mereka memprotes perang Israel di Jalur Gaza dan normalisasi hubungan Maroko dengan Tel Aviv.

Meskipun turun hujan, para demonstran dari berbagai penjuru negeri berkumpul sejak pagi hari di alun-alun bersejarah Bab El-Had sambil mengibarkan bendera kedua negara dan mengenakan keffiyeh.

Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti "Kami semua mendukung Gaza", "Perlawanan adalah hak, pendudukan adalah terorisme", dan "Rakyat menuntut diakhirinya normalisasi".

Sebagian demonstran juga mengecam kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS), dengan meneriakkan "Amerika adalah musuh rakyat" dan "Palestina tidak untuk dijual".

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengusulkan rencana untuk merelokasi paksa warga Palestina guna membuka jalan bagi rekonstruksi Gaza. Negara-negara Arab mengecam rencana tersebut, sementara kelompok hak asasi manusia menyebutnya sebagai pembersihan etnis.

1. Demonstrasi mendapat dukungan luas dari berbagai kelompok politik dan masyarakat

Dilansir dari The New Arab, pawai yang mengusung slogan "Warga Maroko Bergerak Menentang Genosida dan Normalisasi" ini diselenggarakan oleh organisasi nonpemerintah, Kelompok Aksi Nasional untuk Palestina.

Aksi ini mendapat dukungan luas dari berbagai kelompok politik, serikat pekerja, organisasi hak asasi manusia, dan mahasiswa.

Khalid Sati, penasihat parlemen sekaligus pejabat media untuk Serikat Buruh Nasional, mengatakan bahwa kegiatan long march tersebut merupakan hal paling kecil yang dapat mereka lakukan untuk mendukung Gaza. Ia mengecam keterlibatan Barat dalam genosida tersebut dan sikap diam komunitas internasional.

2. Normalisasi hubungan dengan Israel dianggap sebagai pengkhianatan

Aziz Hennaoui, sekretaris jenderal Kelompok Aksi Nasional untuk Palestina, juga mengecam normalisasi dengan Israel, menyebutnya sebagai belati yang menghujam jantung masyarakat Maroko. Menurutnya, normalisasi itu melanggar sejarah dan warisan moral negara tersebut.

Normalisasi hubungan Maroko dan Israel terjadi pada 2020 melalui Abraham Accords, yang dimediasi oleh AS. Sebelumnya, Israel telah menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Sudan dengan imbalan berbagai kesepakatan diplomatik dan finansial.

Terlepas dari normalisasi tersebut, sebagian besar masyarakat Maroko dan negara-negara Arab lainnya jarang menunjukkan sikap yang bersahabat terhadap Israel.

3. Warga Maroko akan lakukan protes lagi pekan ini

Demonstrasi terjadi di tengah meningkatnya kemarahan publik atas laporan bahwa perusahaan pelayaran raksasa asal Denmark, Maersk, mengangkut suku cadang jet tempur AS melalui pelabuhan-pelabuhan Maroko menuju Pangkalan Udara Nevatim di Israel.

Front Maroko untuk Mendukung Palestina dan Penolakan Normalisasi mengumumkan akan menggelar protes di luar Pelabuhan Casablanca pada Jumat (18/4/2025) mendatang, bertepatan dengan berlabuhnya kapal Maersk. Aksi yang lebih besar juga direncanakan berlangsung pada 20 April dengan mengusung slogan “Tidak untuk kapal genosida”.

Dilansir dari Anadolu, Kementerian Kesehatan di Gaza, pada Senin (14/4/2025), melaporkan bahwa sedikitnya 39 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah korban tewas akibat perang genosida Israel sejak Oktober 2023 kini telah meningkat menjadi 50.983 orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us