Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RSF Dituduh Dalangi Serangan yang Tewaskan 33 Orang di Sudan

ilustrasi tentara (unsplash.com/Pawel Janiak)
ilustrasi tentara (unsplash.com/Pawel Janiak)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 33 orang tewas dalam dua serangan terpisah di Sudan pekan ini. Pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF), yang telah berkonflik dengan militer Sudan selama 2 tahun terakhir, dituduh bertanggung jawab atas serangan itu.

Sumber medis melaporkan bahwa serangan drone terhadap sebuah penjara di kota El-Obeid yang dikuasai militer menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai 45 lainnya pada Sabtu (10/5/2025). Pada Jumat (9/5/2025) malam, 14 anggota dari satu keluarga juga tewas dalam serangan udara di kamp pengungsian di wilayah barat Darfur.

"Kamp Abu Shouk menjadi sasaran pengeboman hebat yang dilakukan Pasukan Dukungan Cepat pada Jumat malam," kata kelompok sukarelawan, seraya menambahkan bahwa beberapa orang juga mengalami luka-luka, dikutip dari The New Arab.

1. Kamp Abu Shouk telah beberapa kali diserang RSF

Kamp Abu Shouk menampung puluhan ribu pengungsi yang melarikan diri akibat serangkaian konflik di Darfur dan perang sipil yang melanda negeri tersebut sejak 2023. RSF telah menembaki kamp ini beberapa kali dalam beberapa pekan ini terakhir.

Abu Shouk terletak di dekat kamp Zamzam, yang direbut RSF pada April 2025 setelah serangan dahsyat yang hampir mengosongkan kamp tersebut. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), para pengungsi di kamp Abu Shouk telah menghadapi bencana kelaparan.

2. Port Sudan diserang setiap hari sejak 4 Mei

Serangan terbaru ini terjadi setelah Port Sudan, kota di bagian timur negara Afrika itu, menjadi sasaran serangan drone RSF selama sepekan berturut-turut sejak 4 Mei. Serangan tersebut merusak sejumlah infrastruktur penting, termasuk jaringan listrik dan bandara sipil terakhir yang masih beroperasi di negara itu.

Eskalasi di Port Sudan terjadi setelah militer melancarkan serangan terhadap bandara Nyala di Darfur Selatan, tempat RSF menerima bantuan militer asing, termasuk drone. Media lokal melaporkan bahwa puluhan anggota RSF tewas dalam serangan tersebut.

Pihak berwenang Sudan yang berpihak pada militer menuduh Uni Emirat Arab (UEA) memasok drone-drone tersebut ke RSF. Namun, negara Timur Tengah itu membantah keras tuduhan tersebut, dilansir dari Al Jazeera.

3. Militer Sudan hancurkan gudang senjata RSF di kota Nyala dan el-Geneina

Pada Sabtu, militer Sudan melancarkan serangan udara terhadap posisi RSF di kota Nyala dan el-Geneina di wilayah Darfur, menghancurkan gudang senjata dan peralatan militer kelompok tersebut.

Sementara itu, RSF baru-baru ini mengklaim telah merebut kota strategis Al-Nahud di Kordofan Barat, yang merupakan jalur logistik penting bagi militer ke  Darfur.

Perang sipil di Sudan berawal dari perebutan kekuasaan antara panglima militer Sudan, Abdel Fattah al-Burhan dan mantan wakilnya, komandan RSF Mohamed Hamdan Dagalo, yang kemudian meletus menjadi pertempuran terbuka pada April 2023.

Sejak itu, konflik ini telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas, 13 juta lainnya mengungsi dan memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us