Rusia Dikabarkan Tembak Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina

- Militer Ukraina menuduh Rusia meluncurkan rudal ICBM ke Kota Dnipro.
- Rudal ICBM adalah rudal jarak jauh dengan hulu ledak yang memasuki atmosfer setelah ditembakkan ke luar angkasa.
- Ukraina juga dilaporkan telah menembakkan rudal jarak jauh Storm Shadow buatan Inggris ke arah Rusia.
Jakarta, IDN Times - Militer Ukraina menuding Rusia telah meluncurkan rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM) ke Kota Dnipro pada pagi hari ini, waktu setempat. Namun, pernyataan itu tidak menyebutkan jenis rudal ICBM apa yang dikerahkan Rusia.
“Sebuah rudal balistik antarbenua diluncurkan dari wilayah Astrakhan, Rusia,” kata militer Ukraina dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, Kamis (21/11/2024).
Selain ICBM, Kiev juga menuding bahwa Moskow meluncurkan rudal balistik X-47M2 Kinzhal, yang diluncurkan secara bersama-sama ICBM.
“Rudal lainnya tidak menimbulkan konsekuensi yang signifikan,” lanjut pernyataan itu.
1. Apa itu rudal ICBM?
Rudal balistik antarbenua atau ICBM adalah rudal jarak jauh yang melepaskan hulu ledak yang memasuki atmosfer setelah ditembakkan ke luar angkasa. Setelah itu hulu ledaknya bakal jatuh tepat di sasaran.
ICBM biasanya memiliki jangkauan minimum 5.500 kilometer tetapi beberapa jenis bahkan bisa menjangkau lebih dari 9 ribu kilometer.
ICBM juga dapat diluncurkan dari kendaraan peluncur yang bergerak dan dapat berbahan bakar padat atau cair. ICBM yang berbahan bakar padat disebut lebih berbahaya dan bisa meluncur lebih cepat. Rudal ICBM pertama diluncurkan 1957 oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS) menyusul pada 1959.
2. Ukraina dikabarkan tembak rudal buatan Inggis ke Rusia
Ukraina dilaporkan telah menembakkan rudal jarak jauh Storm Shadow buatan Inggris, untuk pertama kalinya ke arah Rusia. Peluncuran ini dilakukan sehari setelah Kiev menembakkan rudal buatan AS.
Menurut otoritas Rusia, rudal yang ditembakkan dari Ukraina tersebut menghantam wilayah Kursk, yang merupakan perbatasan dua negara. Setidaknya sekitar 14 ledakan terdengar. Sebagian besar didahului oleh suara peluit tajam dan selanjutnya seperti suara rudal meluncur.
Warga di Kursk juga mengaku menemukan adanya pecahan rudal di dekat rumahnya. Sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa maupun korban terluka.
3. Inggris enggan komentar

Terkait peluncuran rudal dari Ukraina yang memakai rudal buatan negaranya, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer enggan berkomentar.
Sebelumnya memang London mengatakan Ukraina bisa menggunakan rudal jarak jauh Storm Shadow di wilayah Ukraina. Namun mereka mendesak Washington untuk memberikan izin agar rudal mereka bisa digunakan untuk menyerang target Rusia.