Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Disebut Berhasil Tangkap Tentara Korut yang Kabur

Tentara Rusia saat menjalani latihan militer. (twitter.com/mod_russia)
Tentara Rusia saat menjalani latihan militer. (twitter.com/mod_russia)
Intinya sih...
  • Rusia berhasil menangkap belasan tentara Korut yang melarikan diri dari posnya di Ukraina.
  • Sebanyak 18 tentara Korut yang kabur berhasil ditangkap oleh tentara Rusia di Distrik Komarichsky, Bryansk Oblast.
  • Badan Intelijen Korea Selatan (NIS) mengungkapkan investigasinya bahwa salah satu insinyur pengembang misil balistik Korut, Kim Jong-sik sudah dikirimkan ke garis depan bersama dengan sejumlah tentara Korut di Ukraina pada Agustus.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR), pada Senin (21/10/2024), mengklaim Rusia berhasil menangkap belasan tentara Korea Utara (Korut) yang melarikan diri dari posnya. Pasukan Korut itu disebut sudah ditempatkan di Bryansk Oblast, dekat perbatasan Rusia-Ukraina. 

Dalam beberapa hari terakhir, perang di Ukraina semakin panas di tengah kabar pengiriman tentara Korut ke Rusia. Pekan lalu, HUR mengklaim Rusia sudah melatih sebanyak 11 ribu personel militer Korut untuk dimasukkan dalam Batalion Buryats untuk ditempatkan di Ukraina. 

1. Tentara Korut bertukar pengalaman dengan tentara Rusia

HUR mengatakan, sebanyak 18 tentara Korut yang sempat kabur itu berhasil ditangkap oleh tentara Rusia di Distrik Komarichsky, Bryansk Oblast. Mereka menjadi bagian dari tentara Korut yang ditempatkan di Rusia untuk bertukar pengalaman dengan tentara Rusia. 

"Diketahui bahwa tentara Korut melatih tentara Rusia untuk menggunakan balon dalam militer. Sedangkan tentara Rusia melatih taktik pertempuran modern kepada infantri militer Korut yang didasarkan pada perang di Ukraina," tuturnya, dilansir Kyiv Post

Sebanyak 40 tentara Korut sudah ditempatkan di area hutan di Kolyachek, Distrik Khomutovsky, Kursk Oblast, perbatasan Ukraina. Mereka diketahui sudah berlatih bersama dengan 50 tentara Rusia. 

HUR mengklaim, tentara Korut tersebut dibiarkan saja di dalam hutan tanpa makanan dan instruksi yang jelas dari petingginya setelah menjalani sesi latihan. Alhasil, mereka meninggalkan posnya untuk mencari personel militer Rusia. 

2. Korut kirim insinyur pengembang misil ke Ukraina

Badan Intelijen Korea Selatan (NIS) mengungkapkan investigasinya bahwa salah satu insinyur pengembang misil balistik Korut, Kim Jong-sik, sudah dikirimkan ke garis depan bersama dengan sejumlah tentara Korut di Ukraina pada Agustus. 

Pengiriman ini untuk menilai performa dari misil KN-23 buatan Korut yang digunakan untuk berperang langsung di Ukraina. Hasil investigasi ini didapat dari foto Kim Jong-sik yang mengenakan seragam tentara Rusia untuk mengawasi peluncuran misil KN-23 di Donetsk. 

NIS mengatakan foto Kim Jong-sik itu di garis depan tersebut didapat dari Badan Intelijen Ukraina. Mereka kemudian menggunakan perangkat lunak pengenal wajah yang didukung teknologi Kecerdasan Buatan (AI) untuk mengungkap identitasnya. 

Pihaknya mengatakan bahwa pengiriman Kim Jong-sik ke Rusia ini adalah sebagai bagian dari persiapan Pyongyang untuk melancarkan serangan misil ke Korea Selatan (Korsel). 

3. Komponen misil KN-23 disebut dari Barat

Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiha mendesak sekutunya menjatuhkan sanksi dan mengontrol ekspor komponen senjata dari Barat ke Korut. Ia menyebut setelah pengujian komponen misil KN-23 buatan Korut itu ternyata menggunakan komponen dari Barat. 

"Mengejutkan. Berdasarkan pengujian terkini, misil Korea Utara KN-23/24 yang jatuh di Ukraina ternyata menggunakan komponen yang diproduksi di negara-negara Barat. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Korut Kim Jong-un ternyata masih memiliki akses komponen senjata dari Barat," tutur Sybiha, dilansir Ukrainska Pravda.

Ia menyerukan kepada seluruh sekutu Ukraina untuk meningkatkan bantuan militer dan mencabut pembatasan penggunaan senjata jarak jauh untuk mengadang misil dan drone Rusia. Ia juga meminta peningkatan investasi di industri pertahanan Ukraina.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us