Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia-Iran akan Bangun Skema Kerja Sama yang Bebas dari Pengaruh Barat

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (twitter.com/ MFA Russia)

Jakarta, IDN Times - Rusia dan Iran berencana untuk membangun skema kerja sama yang bebas dari campur tangan negara-negara Barat. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, pada Rabu (31/8/2022), setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di Moskow.

Lavrov menyebut negara-negara Barat berniat mendominasi dunia dan merusak seluruh struktur hubungan internasional. Oleh karena itu, Rusia-Iran berusaha mengembangkan mekanisme kerja sama yang saling menguntungkan serta lepas dari pengaruh Barat, dilansir dari Tass.

1. Hubungan Rusia-Iran kian mesra

Lavrov mengatakan, Rusia-Iran sedang merumuskan perjanjian kerja sama yang akan dijadikan pedoman dalam menjalin hubungan untuk beberapa dekade mendatang.

Hubungan keduanya memang semakin erat dalam beberapa waktu terakhir. Walaupun sedang didera sanksi, omset perdagangan Rusia-Iran tumbuh hingga lebih dari 40 persen pada paruh pertama tahun ini. 

Keduanya juga berencana untuk menghubungkan sistem pembayaran Mir milik Rusia dengan Shetab kepunyaan Iran, untuk memfasilitasi transaksi keuangan di antara keduanya.

2. Rusia dukung Iran terkait JCPOA

Pada kesempatan itu, Moskow menyampaikan dukungan pada Teheran terkait kesepakatan nuklir Iran atau yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA). Rusia berjanji untuk menyesuaikan posisinya dalam kesepakatan tersebut dengan Iran.

Selain itu, Moskow juga mendukung aksesi Teheran sebagai anggota tetap Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Memorandum kewajiban Iran terhadap organisasi tersebut akan ditandatangani di KTT SCO pada September di kota Samarkand, Uzbekistan, dilansir dari Anadolu Agency.

3. Iran sampaikan pesan perdamaian

Ilustrasi bendera Iran. (unsplash.com/sina drakhshani)

Menteri luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengaku telah menyampaikan sebuah pesan perdamaian terkait situasi di Ukraina kepada Lavrov. Ia mengatakan, pesan tersebut dititipkan dari seorang pemimpin di Eropa.

Walaupun namanya tidak disebut, banyak pihak berspekulasi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, sebagai sosok yang menitipkan pesan tersebut. Awalnya, pesan itu dititipkan pada Presiden Iran, Ebrahim Raisi, agar disampaikan langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Ada gagasan (dalam pesan) tentang dukungan perdamaian dan ketenangan serta penghentian permusuhan di Ukraina. Kami mendiskusikan gagasan ini dengan Tuan Lavrov," kata Hossein Amir-Abdollahian, dilansir dari Anadolu Agency.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us