Rusia Serang Pembangkit Listrik Ukraina di Tengah Musim Dingin

Jakarta, IDN Times – Rusia melancarkan serangan udara ke pembangkit listrik di Kota Ivano Frankivsk, Ukraina bagian barat, pada Jumat (13/12/2024). Penyedia energi, DTEK, menyebut bahwa serangan ini memutus akses listrik bagi ribuan orang di wilayah itu.
"Saat warga Ukraina bangun di hari terdingin musim dingin sejauh ini, musuh mencoba menghancurkan semangat kami dengan serangan teroris yang sinis ini," kata CEO DTEK, Maxim Timchenko, dilansir dari The Moscow Times.
Menurut Angkatan Udara Ukraina, Rusia menembakkan 94 rudal dalam serangan itu, termasuk rudal jelajah dan balistik, dan hampir 200 pesawat tanpa awak. Namun, 81 rudal berhasil ditangkis.
1. Serangan ke sekian kalinya ke fasilitas energi Ukraina
Rusia telah melakukan sedikitnya 11 serangan berskala besar terhadap infrastruktur energi Ukraina sejak awal tahun.
Untuk mengelola defisit daya, operator energi Ukraina telah menerapkan pemadaman selama berjam-jam. Mereka juga mengumumkan peningkatan pembatasan pada Jumat.
Moskow sebelumnya mengakui telah menyerang pusat energi Ukraina. Namun mereka mengatakan bahwa lokasi-lokasi tersebut adalah target yang sah karena mendukung perusahaan industri pertahanan Ukraina.
2. Rusia tak berminat pada perdamaian

Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, mengatakan para teknisi mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk meminimalisir dampak setelah ledakan dilaporkan terjadi di beberapa wilayah.
Adapun Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa serangan tersebut menunjukkan bahwa Rusia sama sekali tak berminat untuk berdamai.
Ia kemudian menyerukan lebih banyak sistem pertahanan udara Barat untuk melindungi langit Ukraina dan sanksi yang lebih keras terhadap Moskow.
3. Menjadi situasi terburuk di wilayah itu
Moskow mengatakan serangan pada Jumat merupakan respons atas serangan Ukraina terhadap pangkalan udara militer di barat daya Rusia yang menggunakan rudal buatan AS.
Dalam sebuah wawancara Time, Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump, mengatakan bahwa tindakan Ukraina adalah hal gila.
"Kami hanya meningkatkan perang ini dan membuatnya semakin buruk," katanya, dilansir BBC.
Pada Jumat, Kremlin mengatakan bahwa komentar Trump sepenuhnya selaras dengan posisi Moskow.
"Itu membuat kami terkesan. Jelas bahwa Trump memahami dengan tepat apa yang memperburuk situasi," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.