Rusia Tawarkan Penghapusan Utang bagi yang Mau Dikirim ke Ukraina

- Presiden Rusia Putin menyetujui penghapusan utang bagi warga yang bergabung dalam militer untuk diterjunkan ke Ukraina.
- Pengampunan utang diberikan hingga 10 juta ruble, dengan penundaan pembayaran selama 180 hari bagi rekrutan militer baru.
- Kebijakan ini diambil untuk menarik warga muda dengan utang dan memotivasi bergabung dalam militer Rusia untuk operasi khusus di Ukraina.
Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui kebijakan penghapusan utang bagi warga yang bersedia bergabung dalam militer untuk diterjunkan ke Ukraina. Langkah yang diumumkan pada Minggu (24/11/2024) ini, berfungsi menarik minat warga untuk membantu kepentingan perang Rusia.
Pekan lalu, Moskow disebut sudah merekrut tentara dari wilayah dudukan di Ukraina, meliputi Zaporizhzhia dan Kherson. Tentara asal Ukraina tersebut masih menjalani masa pengenalan dan pelatihan militer di Krimea dan rencananya akan diterjunkan ke Donetsk.
1. Pengampunan diberikan dengan utang mencapai Rp1,5 miliar
Berdasarkan laman pemerintah Rusia, pengampunan utang kepada rekrutan militer baru diberikan hingga besaran utang 10 juta ruble (Rp1,5 miliar). Pengampunan ini diberikan kepada siapa pun yang bersedia menandatangani kontrak militer mulai 1 Desember 2024.
Melansir The Moscow Times, kebijakan ini juga akan menangguhkan seluruh uang muka yang besarnya mencapai 7 persen dari total utang. Penundaan utang kepada personel militer juga dapat diperpanjang dari 30 hari menjadi 180 hari.
Untuk mengajukan pengampunan utang, tentara diwajibkan untuk melampirkan bukti utangnya ke pengadilan sebelum Desember 2024. Sementara, pendaftaran pembayaran utang liburan harus diserahkan antara 1-31 Desember 2024 dan istri tentara juga berhak menerima layanan ini.
Meskipun demikian, layanan ini tidak dapat diambil oleh sukarelawan perang Rusia yang sudah bergabung dalam militer sebelum 1 Desember.
2. Berfungsi menarik ribuan warga Rusia yang terjerat utang

Menurut salah seorang anggota advokat Citizen Army Law, Sergei Krivenko, kebijakan ini diambil untuk menarik warga berusia 30-an atau lebih muda yang kemungkinan besar memiliki utang.
"Sebelumnya, tentara yang berperang di Ukraina memiliki opsi untuk memperoleh pembayaran utang liburan. Kebijakan baru ini berlaku bagi warga yang bergabung dalam militer dan bersedia dimobilisasi dalam operasi militer khusus di Ukraina," terangnya, dilansir France24.
Sementara itu, konskripsi militer tidak dikirimkan ke garis depan di Ukraina, tapi dapat memilih untuk bergabung menjadi tentara profesional dan dikirim ke Ukraina. Kebijakan ini berfungsi menarik minat wajib militer bergabung dalam militer Rusia.
Seorang analis politik Rusia, Georgy Bovt mengungkapkan kebijakan baru ini untuk memotivasi warga bergabung dalam militer dan mengurangi beban kredit kepada ribuan warga Rusia. Diketahui lebih dari 13 juta warga Rusia memiliki tiga atau lebih utang.
3. Rusia berniat menerobos masuk ke Donetsk Selatan

Juru Bicara Komando Militer Selatan Ukraina Vladyslav Voloshyn mengatakan, pasukan Rusia sedang mempersiapkan untuk menerobos masuk ke Donetsk bagian selatan. Ia memperingatkan ancaman serangan ofensif di bagian selatan.
"Musuh sedang mencoba menerobos lewat selatan di Donetsk Oblast. Mereka berencana menerobos masuk ke perbatasan Donetsk dan Dnipropetrovsk. Rusia kemungkinan akan memfokuskan pada serangan di sekitar Velyka Novosilka," ungkapnya, dilansir The Kyiv Independent.
Dalam beberapa hari terakhir, Rusia disebut telah membentuk regu penyerang, mentransfer amunisi, dan mengadakan pengamatan udara menggunakan drone. Intelijen Ukraina menyebut aksi itu adalah tanda-tanda persiapan serangan ofensif.