Rusia Usulkan Pemulihan Penerbangan Langsung dengan AS

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, pada Jumat (28/2/2025), telah meminta Amerika Serikat (AS) untuk mempertimbangkan kembali penerbangan langsung antara kedua negara. Pihaknya mengatakan bahwa delegasi Washington dan Moskow telah membahas normalisasi operasi misi diplomatik mereka pada pertemuan di Turki.
Delegasi AS dan Rusia bertemu pada Kamis di Istanbul. Pertemuan tersebut menyusul pertemuan antara pejabat senior dari kedua belah pihak, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio dan Menlu Rusia Sergei Lavrov, di Arab Saudi pada 18 Februari lalu.
Kementerian juga mengumumkan bahwa Direktur Departemen Atlantik Utara, Alexander Darchiev, akan segera berangkat ke Washington sebagai duta besar baru Rusia untuk AS, dilansir NHK News.
1. Pembicaraan Rusia-AS berjalan konstruktif
Dalam pertemuan pada Jumat, juru bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova mengatakan, para pejabat di Istanbul menyepakati langkah-langkah bersama untuk memastikan pendanaan misi diplomatik yang tidak terputus di kedua negara. Serta, untuk menciptakan kondisi yang tepat bagi para diplomat untuk melaksanakan tugas mereka secara efektif.
"Diskusi tersebut berjalan konstruktif dan bersifat bisnis. Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan dialog melalui jalur diplomatik," kata Zakharova, dikutip dari The Moscow Times.
Ia menambahkan, secara khusus Moskow mengupayakan pengembalian 6 properti milik Rusia yang disita antara 2016-2018.
2. Penerbangan AS-Rusia ditangguhkan karena invasi Moskow ke Ukraina

Rusia juga mengusulkan pemulihan penerbangan langsung antara AS-Rusia, yang ditangguhkan tak lama setelah invasi besar-besaran Kremlin ke Ukraina.
Selain AS, sekutu Ukraina lainnya termasuk Kanada, Uni Eropa, dan negara Barat lainnya, melarang pesawat Rusia memasuki wilayah udara mereka setelah meletusnya perang Moskow-Kiev pada Februari 2022.
Sebagai tindakan balasan, Rusia menutup wilayah udaranya untuk puluhan negara, meski pada saat itu, sebagian besar maskapai penerbangan Barat telah menangguhkan penerbangan di atas Rusia.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan kedua pihak berencana untuk mengadakan pertemuan lanjutan dalam waktu dekat, namun tidak memberikan rincian tambahan.
3. Trump ingin pulihkan hubungan dengan Rusia

Langkah-langkah diplomatik meningkat antara Washington dan Moskow, sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada Januari 2025 dengan memulai pembicaraan tingkat tinggi dengan pejabat Kremlin untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun.
Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kontak pertama negaranya dengan pemerintahan Baru AS memberi harapan. Putin juga menyatakan harapannya untuk mengadakan pertemuan puncak dengan Trump.
Sebelumnya, Washington dan Moskow telah terlibat dalam beberapa putaran pengusiran diplomatik selama dekade terakhir. Hal ini menyebabkan pengurangan secara signifikan staf kedutaan mereka.
Pada 2016, pemerintahan Barack Obama mengusir 35 diplomat Rusia dan menutup dua kompleks Rusia sebagai tanggapan atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS.