Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sebagian Besar Warga Jerman Tolak Pengiriman Tank Leopard 2 ke Ukraina

ilustrasi bendera Jerman.(unsplash.com/Christian Wiediger)

Jakarta, IDN Times - Separuh dari warga Jerman menolak pengiriman tank tempur Leopard 2 dikirim ke Ukraina. Itu adalah suara terbanyak menurut jajak pendepat YouGov baru-baru ini. 

Hasil survei dari YouGov, menyebut 45 persen responden menentang pengiriman tank Leopard 2 ke negara Eropa Timur. Sementara 33 persen lainya mendukung transfer senjata tersebut dan sisanya 22 persen masih ragu-ragu dilaporkan Das Redaktionsnetzwerk Deutschland (RND) pada Minggu (25/12/2022). 

Dilansir Anews, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menolak permintaan berulang kali dari pemerintah Ukraina dalam permintaan tank tempur. Sejauh, tidak ada negara yang mendukung upaya perang Ukraina dan mau menyediakan senjata sejenis itu.

Jerman tidak mau menjadi yang pertama dan membuka jalan untuk itu. Apalagi, pengoprasian Leopard 2, awak tank Ukraina masih harus melakukan pelatihan yang intensif.

1. Sebagian besar partai politik di Jerman menolak pengiriman tank ke Ukraina

ilustrasi tank.(unsplash.com/Sufyan)

Jajak pendapat yang diperintahkan oleh Die Deutsche Presse-Agentur (DPA) itu juga mengambarkan sikap dari kalangan dua anggota koalisi pemerintah, sebesar 41 persen pendukung Partai Sosial Demokrat Kanselir Scholz, tidak menginginkan tank Jerman dikirim ke Ukraina, sementara 40 persen lainya tidak mempermasalahkan hasil keputusan tersebut.

Sementara di para pendukung Partai Demokrat, 42 persen menentang pengiriman tersebut dan 33 persen lainya mendukung permintaan itu.

Oposisi Demokrat dari Partai Kristen juga memberikan hasil dengan proporsi yang hampir sama.

Jumlah penentang tertinggi untuk pengiriman tank ke Ukraina tercatat di antara pemilih sayap kanan yang dengan 76 persen menentang dan 13 persen mendukung, sedangkan partai sayap kiri menyatakan 52 persen menentang dan 32 persen mendukung.

Gambaran sikap berbeda hanya datang dari para pendukung Partai Hijau Jerman. Mereka yang mendukung langkah pengiriman senjata tersebut melebihi dari jumlah pendukung partai yang masih ragu-ragu dalam memilih, yaitu yang mendukung hampir mencapai 50 persen dan yang masih ragu-ragu 25 persen.

2. Scholz dapat tekanan dari beberapa partai dan kelompok konservatif

ilustrasi(unsplash.com/Tim Gouw)

Meskipun pihak Ukraina telah berulang kali meminta Jerman untuk mengirimkan tank Leopard 2 miliknya, Kanselir Scholz masih enggan untuk menyetujuinya. Menurutnya, belum ada negara lain yang memasok Ukraina dengan sistem persenjataan yang setara dengan Leopard 2, dan Jerman seharusnya tidak membukakan jalan untuk hal itu.

Akan tetapi, beberapa tekanan meningkat dari anggota koalisi lainya. Partai Demokrat Hijau dan Demokrat Bebas, menekan agar pengiriman tank ke Ukraina dilakukan. Para kelompok konservatif juga mendesak Scholz untuk berubah pikiran tentang pendapatnya mengenai pengiriman tank itu.

3. Jerman telah mengirimkan senjata berat lainya saat awal invasi Rusia ke Ukraina

ilustrasihowitzer.(unsplash.com/John Torcasio)

Pada awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba, mengatakan kekecewaanya atas penolakan Jerman atas permintaan Ukraina untuk pengiriman tank tersebut. Diplomat tidak mengetahui apa yang menjadi alasan keraguan Jerman untuk melakukan pengiriman itu.

Menyusul sudah dimulainya invasi militer Rusia melawan Ukraina pada akhir Februari, Jerman bersama sebagian besar negara Barat lainya, telah mengirimkan senjata ke Ukraina. Meskipun pada awalnya pengiriman senjata dibatasi, Jerman telah mengirimkan senjata yang lebih berat, antara lain sistem pertahanan udara otomatis dan howitzer.

Rusia secara tegas berpendapat bahwa pengiriman senjata dari pihak Barat ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik. Ia juga memperingatkan bahwa negara-negara anggota NATO semakin ikut campur dalam permusuhan, yang akan berpotensi menimbulkan konfrontasi militer yang tiada henti antara blok tersebut dengan Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us