Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Putin Yakin Rusia Bisa Hancurkan Rudal Patriot AS di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin (Twitter.com/MFA Russia)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dia yakin dapat menghancurkan rudal pertahanan udara Patriot buatan Amerika Serikat (AS) yang dikirim ke Ukraina. Pernyataan itu dikeluarkan saat wawancara dengan jurnalis Pavel Zarubin di televisi Rusia pada Minggu (25/12/2022).

AS baru-baru ini mengirim bantuan militer ke Ukraina, termasuk rudal sistem pertahanan udara ke Ukraina. Ini karena Rusia terus melancarkan serangan udara dengan rudal dan drone kamikaze, yang menargetkan fasilitas energi Ukraina. Putin mengecam keputusan AS dan menyebut bantuan rudal Patriot AS ke Ukraina tidak dapat membantu menyelesaikan konflik.

1. 100 persen rudal Patriot bisa dihancurkan

ilustrasi rudal (Twitter.com/Missile Defense Advocacy Alliance)

Pada 21 Desember lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara mengejutkan melakukan perjalanan ke AS. Dia sempat memberikan pidato di depan Kongres dan bertemu dengan Presiden Joe Biden.

Biden juga mengumumkan paket bantuan terbaru untuk Ukraina senilai 1,85 miliar dolar atau sekitar Rp28 triliun. Paket bantuan itu termasuk sistem rudal pertahanan udara Patriot.

Dikutip Tass, menanggapi bantuan rudal AS ke Ukraina, Vladimir Putin mengatakan bahwa dia yakin 100 persen Rusia dapat menemukan cara menghancurkan rudal tersebut. Sejauh ini dalam penilaian Putin, Ukraina belum mendapatkan rudal itu.

2. Rudal Patriot AS ketinggalan zaman

Rudal Patriot buatan Amerika Serikat (Twitter.com/U.S.Army)

Kabar bantuan rudal Patriot AS untuk Ukraina itu telah menjadi berita yang populer. Ini karena rudal Patriot disebut salah satu rudal tercanggih buatan AS yang dapat menghalau serangan udara dari musuh.

Namun pada Kamis, Presiden Putin mengatakan kepada media Rusia bahwa sistem rudal Patriot adalah sistem yang sudah tua dan ketinggalam zaman. Dikutip NHK, Putin mengatakan Patriot tidak seefektif sistem rudal S-300 milik Rusia.

Dalam kesempatan itu, Putin juga membela operasi militer khususnya di Ukraina karena untuk melindungi kepentingan nasional, kedaulatan dan rakyat negaranya. Warga sudah seharusnya berterima kasih kepada tentara Rusia, katanya.

3. Putin ingin mengakhiri perang Rusia di Ukraina

ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Perang Rusia di Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan lainnya menderita. Baik Rusia sebagai pihak yang mengivasi Ukraina, telah kehilangan banyak prajuritnya.

Putin sempat mengatakan bahwa Rusia ingin mengakhiri perang di Ukraina dan itu pasti akan melibatkan solusi diplomatik.

"Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini. Kami akan berusaha untuk mengakhiri ini, dan tentu saja lebih cepat lebih baik," kata Putin dikutip Al Jazeera.

Dalam keyakinan Presiden Rusia itu, konflik bersenjata akan berakhir dengan berbagai cara, salah satunya semacam negosiasi di jalur diplomatik.

"Cepat atau lambat, pihak mana pun dalam keadaan konflik duduk dan membuat kesepakatan. Semakin cepat kesadaran ini datang kepada mereka yang menentang kita, semakin baik. Kami tidak pernah menyerah dalam hal ini," jelasnya.

John Kirby, juru bicara dewan keamanan nasional AS, menilai bahwa Putin sama sekali tidak menunjukkan indikasi bersedia bernegosiasi untuk mengakhiri konflik.

"Justru sebaliknya. Semua yang dia (Putin) lakukan di darat dan di udara menunjukkan seorang pria yang ingin terus melakukan kekerasan terhadap rakyat Ukraina dan meningkatkan perang," kata Kirby.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us