Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Sudan Saat Ramadan

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata segera, terlebih saat bulan Ramadan di Sudan.
“Saya menyerukan kepada semua pihak di Sudan untuk menghormati nilai-nilai Ramadan dengan menghormati gencatan senjata saat Ramadan. Gencatan senjata harus mengarah pada peletakan senjata definitif di seluruh negara itu dan menetapkan perdamaian bagi rakyat Sudan,” kata Guterres kepada Dewan Keamanan PBB, dikutip dari New Arab, Sabtu (9/3/2024).
1. Satu tahun kudeta Sudan bulan depan
Sementara itu, bulan depan merupakan peringatan satu tahun kudeta Sudan di mana terjadi peperangan antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat atau Rapid Support Force/RSF).
“Terdapat risiko serius bahwa konflik tersebut dapat memicu ketidakstabilan regional dari Sahel hingga Tanduk Afrika dan Laut Merah,” ungkap Guterres.
2. Lebih dari seribu orang telah tewas
Sejak berkobarnya konflik antara RSF dan militer Sudan pada pertengahan April tahun lalu, setidaknya hampir seribu warga sipil telah tewas dan 5 ribu orang terluka.
Konflik ini juga membuat lebih dari 2,2 juta orang mengungsi dari Sudan. Beberapa inisiatif gencatan senjata sempat diberlakukan, namun serangan dan ledakan dilaporkan masih terus terjadi.
3. Perang antara militer dan RSF
Kedua belah kubu ini mulanya adalah sekutu. Pemimpin militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Hemedti kini menjadi rival.
Pada Oktober 2021, al-Burhan dan Hemedti mengatur kudeta. Mereka menghentikan pemerintahan transisi pascapenggulingan Omar al-Bashir pada 2019. Al-Burhan merupakan tentara karier dari pemerintahan, sementara Hemedti merupakan pejuang demokrasi dan hak rakyat Sudan.
RSF sendiri dibentuk pada 2013 silam. Awalnya mereka dituding sebagai milisi Janjaweed yang melakukan kejahatan HAM di Darfur, selama konflik tahun 2000-an. Pemerintah menggunakan Janjaweed untuk membantu militer menghentikan pemberontakan.
Pada 2017, undang-undang yang melegitimasi RSF sebagai pasukan keamanan independen disahkan. Meski menjadi sekutu dari Omar al-Bashir, Hemedti juga mengambil bagian ketika menggulingkan al-Bashir dari kursi presiden pada 2019.