Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sekolah di Ibu Kota India Ditutup Akibat Polusi Parah

ilustrasi polusi (unsplash.com/Amir Hosseini)

Jakarta, IDN Times - Sekolahan di ibu kota India, New Delhi, diperintahkan ditutup pada Jumat (3/11/2023), usai indeks kualitas udara (AQI) di kota tersebut anjlok ke tingkat yang paling parah. Bus diesel juga dilarang masuk dan kegiatan konstruksi dihentikan.

Dilansir Reuters, New delhi kembali menempati posisi teratas dalam daftar kota-kota paling berpolusi di dunia, menurut kelompok pemantau kualitas udara Swiss, IQAir.

Kota itu mendapat peringkat 640 dalam kategori "berbahaya" pada Jumat, diikuti oleh kota Lahore, Pakistan, yang menduduki peringkat 335.

Dengan diselimuti lapisan tebal kabut beracun, banyak warga New Delhi mengeluhkan iritasi pada mata dan tenggorokan gatal.

“Dalam tugas 24 jam terakhir saya, saya melihat bayi-bayi batuk, anak-anak datang dengan kesusahan dan pernapasan cepat,” kata Aheed Khan, seorang dokter yang berbasis di Delhi.

1. Pembakaran tunggul tanaman merupakan salah satu faktor polusi

Para pejabat mengatakan, mereka tidak melihat adanya perbaikan dalam kualitas udara.

“Tingkat polusi ini akan bertahan selama 2-3 minggu ke depan, diperburuk oleh insiden pembakaran tunggul, kecepatan angin yang lambat, dan suhu yang mendingin,” kata Ashwani Kumar, ketua Komite Pengendalian Pencemaran Delhi.

Para petani di negara bagian Punjab, Haryana, dan Uttar Pradesh di bagian utara biasanya membakar limbah tanaman setelah panen pada Oktober. Hal itu dilakukan untuk membersihkan ladang mereka sebelum menabur tanaman musim dingin beberapa minggu kemudian.

Selain itu, emisi industri, asap knalpot kendaraan, dan debu dari lokasi konstruksi, serta asap dari kebakaran rumah tangga juga ikut menambah polusi.

2. Bus dilarang dan kegiatan konstruksi dihentikan

Meskipun sekolah menengah pertama di ibu kota diperintahkan ditutup pada Jumat dan Sabtu, sekolahan tersebut tetap dibuka di pinggiran kota dan anak-anak yang menaiki bus sekolah terpaksa memakai masker.

Pemerintah New Delhi juga telah mengumumkan larangan masuknya bus diesel dan mengatakan kegiatan konstruksi akan dihentikan jika situasi terus berlanjut.

Berhubung kota tersebut menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia kriket pada Senin (6/11/2023) antara Bangladesh dan Sri Lanka, Dewan Kriket India (BCCI) telah mengumumkan larangan kembang api selama sisa pertandingan turnamen tersebut.

3. Kualitas udara yang buruk berbahaya bagi anak-anak dan lansia

Penurunan kualitas udara di wilayah New Delhi selama musim dingin sering kali disertai lonjakan penyakit pernapasan.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera tahun lalu, Randeep Guleria, ahli paru dan mantan kepala All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di New Delhi, mengatakan kualitas udara yang buruk bisa menjadi masalah bagi penduduk yang rentan.

“Ketika kualitas udara buruk, maka hal ini akan menginfeksi kelompok rentan, anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki penyakit penyerta, penyakit pernapasan kronis, atau masalah jantung kronis. Pada anak-anak, hal ini juga dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan paru-paru. Ketika anak tumbuh di lingkungan ini, pertumbuhan paru-parunya terhambat,” ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us