Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serangan Rudal Rusia di Lviv Ganas, Korban Tewas Jadi 6 Orang

ilustrasi (Facebook.com/Минобороны России)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko melaporkan rudal jelajah Rusia telah menghantam sebuah apartemen di kota Lviv, Ukraina barat. Laporan itu disampaikan pada Kamis (6/7/2023). Lantai tiga dan empat apartemen hancur dan menewaskan enam orang.

Lviv termasuk wilayah Ukraina yang jarang mendapatkan serangan mematikan. Serangan terbaru disebut sebagai serangan terbesar terhadap infrastruktur sipil di kota itu sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Wali kota Lviv, Andriy Sadovyi, mengatakan bahwa saat ini tim penyelamat sedang bekerja cepat untuk membersihkan puing-puing gedung apartemen. Mereka juga berusaha mengeluarkan semua korban tewas dari reruntuhan.

1. Ukraina berhasil cegat tujuh rudal Rusia

Bangunan di Ukraina rusak akibat serangan Rusia. (Pexels.com/Serhii Bondarchuk)

Selain mereka yang tewas, lebih dari 30 orang mengalami cedera. Ini termasuk seorang anak-anak. Layanan darurat mengatakan, berhasil menyelamatkan tujuh orang usai gedung hancur dan mengevakuasi 64 orang lainnya.

Dilansir Al Jazeera, rudal yang diluncurkan diidentifikasi sebagai rudal Kalibr. Ada 10 rudal yang diluncurkan dari Laut Hitam oleh pasukan Rusia. Angkatan Udara Ukraina mengatakan, tujuh dari 10 rudal tersebut berhasil dicegat dan ditembak jatuh.

Presiden Volodymyr Zelensky mengutuk serangan dan menyampaikan belasungkawa kepada kerabat mereka yang terbunuh di Lviv. Dia menjanjikan pembalasan nyata dan tanggapan kuat kepada Rusia akibat serangan itu.

2. Ada tempat berlindung tapi tidak digunakan secara maksimal

Dalam penjelasan Andriy Sadovyi, setidaknya ada 35 bangunan yang mengalami kerusakan dalam serangan Rusia. Seorang korban tewas adalah perempuan renta berusia 95 tahun. Kamis pagi, Lviv mengumumkan berkabung dalam dua hari.

Dilansir BBC, gubernur Maksym Kozytskyi mengatakan serangan juga telah merusak sekitar 50 kendaraan. Usai memantau langsung ke dampak serangan, dia merasa kecewa karena tidak banyak penduduk yang berlindung di tempat perlindungan.

"Ada tempat berlindung di sebelah rumah yang terkena rudal. Kondisinya bagus dan terbuka pada saat alarm berbunyi. Tapi, hanya lima orang yang berlindung dari seluruh gedung. Sangat mengecewakan," kata Kozytskyi.

3. Serangan ganas dan mengerikan

ilustrasi (Pexels.com/Алесь Усцінаў )

Duta Besar AS untuk Ukraina Bridget Brink, menggambarkan serangan Rusia itu sebagai serangan ganas. Rudal diluncurkan dari jarak sekitar 800 kilometer menuju Lviv, kota Ukraina yang dekat perbatasan Polandia.

"Serangan berulang Rusia terhadap warga sipil benar-benar mengerikan," kata Brink dikutip dari Associated Press.

Ganna Fedorenko, seorang warga yang menderita luka di wajah karena serangan itu, menyebutnya serangan Rusia tersebut mengerikan.

“Rusia menyerang kami. Begitulah cara mereka mencintai kami. Saya minta maaf untuk orang-orang yang terbunuh. Mereka masih muda. Kasihan sekali mereka," katanya.

Olya, salah satu yang berada di gedung apartemen yang terkena rudal, menceritakan bagaimana situasinya. Dia bangun dari tidur saat ledakan pertama terdengar, tapi ketika ledakan kedua terjadi, tidak sempat lari dari apartemen.

Puing-puing berjatuhan di ruangannya. Dia akhirnya bisa pergi ke jendela untuk berteriak minta tolong. Petugas berhasil datang dan membantu membawanya ke rumah sakit.

"Saya kembali dan mengetahui bahwa ibu saya telah meninggal, tetangga saya telah meninggal. Pada titik ini, sepertinya hanya saya yang selamat dari lantai empat," kata Olya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us