Ukraina Klaim Luncurkan Serangan Udara Terbesar ke Rusia

Jakarta, IDN Times - Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, pada Selasa (14/1/2025), mengklaim bahwa pasukannya telah meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Rusia. Serangan itu berdampak di Bryanks, Saratov, Tula dan Tatarstan.
Menurut para pejabat Rusia, serangan Ukraina memaksa sekolahan di Saratov tutup. Sembilan bandara di Rusia tengah dan barat terpaksa menghentikan lalu lintas sementara.
1. Kilang minyak, pabrik kimia dan depot amunisi jadi sasaran

Kiev mengklaim bahwa serangan udara itu mengenai depot amunisi dan pabrik kimia yang memproduksi mesiu dan peledak di wilayah perbatasan Bryansk. Dinas intelijen Ukriana (SBU) menilai, dampak serangan itu merupakan pukulan menyakitkan bagi kemampuan Moskow untuk berperang.
Dilansir BBC, dampak serangan itu juga menyebabkan ledakan di kilang minyak. Serangan Kiev juga mencapai target hingga 1.100 kilometer dari perbatasan.
Di Saratov, para pejabat melaporkan ada serangan besar-besaran pesawat nirawak. Dua pabrik di kota Engels dan Saratov rusak.
Di wilayah Tula, Gubernur Dmitry Milyaev mengatakan sistem pertahanan telah menembak jatuh 16 pesawat nirawak. Tidak ada korban jiwa, tapi puing-puing merusak beberapa mobil dan bangunan.
2. Rusia jatuhkan rudal Ukraina pasokan AS dan Inggris
Target dari serangan Ukraina juga mencapai wilayah Tatarstan yang kaya energi. Pesawat nirawak Kiev menyerang tangki penyimpanan gas, menyebabkan kebakaran dengan asap yang mengepul ke langit.
Dilansir AFP, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah menembak jatuh enam rudal ATACMS buatan Amerika Serikat (AS) dan enam rudal jelajah Storm Shadow buatan Ingggris di Bryansk. Moskow berjanji akan menanggapi serangan tersebut.
Secara rutin, Kiev menargetkan lokasi militer dan energi di Rusia. Mereka menyebutnya sebagai pembalasan adil atas serangan berulang Rusia terhadap jaringan energinya.
Ukraina bertekad meneruskan kampanye sistematis terhadap kompleks industri militer Rusia sampai agresi bersenjata Moskow benar-benar berhenti.
3. Pasukan Rusia dekati kota Pokrovsk

Di sisi lain, Rusia terus mengalami kemajuan di sepanjang garis depan khususnya di Donetsk. Pemerintah Pokrovsk yang dikuasai Ukraina menyerukan penduduk untuk mengungsi.
Dilansir France24, kemajuan Rusia telah memaksa penutupan tambang batu bara di sekitar Pokrovsk. Evakuasi staf juga mulai dilakukan.
Dua desa Neskuchne dan Terny juga berhasil dikuasai pasukan Rusia. Dua desa itu pernah dikuasai Moskow pada awal invasi, kemudian direbut oleh Kiev dan kini jatuh lagi ke tangan tentara Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sekitar Neskuchne merupakan pusat logistik penting dan strategis bagi Ukraina.