Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Bekasi Kesal Banjir Terus Berulang, Kritik Respons Pemerintah

Banjir di Perumnas II Bekasi. (Dok. Istimewa)
Banjir di Perumnas II Bekasi. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Banjir kiriman dari Bogor dan Kali Cikeas membuat tujuh kecamatan di Bekasi lumpuh terendam.
  • Yulia Rakhmawati menilai pemerintah lambat tangani banjir yang semakin parah, berbeda dengan penanganan banjir pada 2020.
  • BPBD Kota Bekasi mencatat tujuh kecamatan terdampak banjir, sementara PLN mematikan arus listrik di wilayah terdampak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Warga Bekasi terdampak banjir kiriman dari Bogor dan Kali Cikeas, Selasa, 4 Maret 2025. Hal ini menyebabkan tujuh kecamatan di Kota Patriot ini lumpuh terendam.

Salah satu warga, Yulia Rakhmawati menyebut pemerintah lambat menangani banjir. Pasalnya, bencana ini berulang dan malah tambah parah.

"Menurut saya, belum ada penanganan dari pemerintah, seharusnya ya lebih banyak dibuat daerah penyerapan atau penghijauan. Tapi ini malah banyak dibuat bangunan, apartemen, mall," ucapnya kepada IDN Times, Rabu (5/3/2025).

1. Banjir lebih parah dari 2020

Banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kota Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)
Banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kota Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Yulia mengatakan, wilayah rumahnya juga terkena banjir pada 2020. Namun, menurutnya, banjir yang merendam rumahnya saat ini lebih parah.

"Waktu 2020 (tinggi air) hanya selutut di jalanan, sekarang bahkan sampai seperut," ungkapnya.

Menurutnya, banjir ini dampak dari Kali Cikeas dan Bogor. Ia mengaku banjir sempat menyusut saat sore hari sekitar 10 centimeter.

"Tapi habis itu hujan lagi, naik lagi jadi setinggi perut sampai malam," imbuh ibu satu anak tersebut.

Melihat kondisi banjir yang mulai surut, Yulia memutuskan memboyong keluarganya ke sebuah hotel di Bekasi.

2. Penanganan pemerintah dinilai lama

Mega Bekasi Hypermal banjir akibat luapan Kali Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)
Mega Bekasi Hypermal banjir akibat luapan Kali Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Yulia juga mengkritik respons pemerintah saat bencana banjir tahun ini. Pemerintah dinilai lama memberikan bantuan, berbeda dengan banjir pada 2020.

"Kalau yang dulu sih begitu air baru masuk, langsung diberikan nasi untuk makan dan perahu karet juga cepat," ujar Yulia.

Namun, banjir kemarin tidak begitu. Bahkan, kata Yulia, perahu karet baru tiba di kompleks perumahannya pada sore hari.

"Kalau yang sekarang ini tidak ada dikasih (bantuan) makan sampai malam juga tidak ada. Perahu karet juga baru ada sore, sekitar jam 17.00 ke atas," sambungnya.

3. Air sudah mulai surut

Banjir sudah surut di Bekasi/(Dok. Istimewa)
Banjir sudah surut di Bekasi/(Dok. Istimewa)

Kendati demikian, Yulia mengatakan, saat ini banjir di wilayah rumahnya sudah surut. Ia mendapat informasi tersebut dari tetangga.

"Tadi ada tetangga yang pulang melihat kondisi sekitar 6.30, sudah surut katanya," ucap warga Perumnas II Bekasi itu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

Selain itu, PLN Kota Bekasi mematikan arus listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah adanya korban yang terkena aliran listrik ketika banjir.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us