Website Kementerian PUPR Rusia Diretas oleh Pendukung Ukraina
Jakarta, IDN Times - Salah satu situs Kementerian Rusia dikabarkan menjadi sasaran peretasan pada Minggu (5/6/2022). Situs yang jadi target adalah laman milik Kementerian Konstruksi, Perumahan, dan Utilitas Rusia.
Peretasan ini dinilai sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap Ukraina. Pasalnya, para peretas telah mengubah hasil pencarian untuk situs tersebut jadi mengarah kepada sebuah pesan yang berbunyi 'kemuliaan bagi Ukraina'. Pesan tersebut disampaikan dalam bahasa Ukraina, dilansir dari Reuters.
1. Peretas meminta tebusan
Selain menampilkan pesan dukungan kepada Ukraina, peretas juga meminta tebusan kepada pemerintah. Peretas mengancam akan membocorkan data pengguna jika uang tebusan tidak diberikan.
Berita peretasan ini disampaikan oleh salah satu outlet berita Rusia, RIA, yang mengklaim telah mengutip dari berbagai sumber media lain yang mengkofirmasi permintaan tebusan oleh peretas.
Namun, hingga saat ini, Reuters mengaku belum bisa memastikan outlet media mana yang dikutip RIA.
2. Data pengguna diklaim aman
Kementerian Konstruksi, Perumahan, dan Utilitas Rusia, menyatakan bahwa situsnya telah nonaktif akibat serangan siber tersebut. Pihak kementerian juga mengklaim bahwa data pengguna berhasil diamankan.
Pernyataan ini disampaikan oleh salah seorang perwakilan dari kementerian pada outlet media, RIA, pada Minggu (5/6/2022). Pasca-Rusia memutuskan invasi ke Ukraina, serangan siber terhadap Rusia memang dilaporkan semakin sering terjadi.
3. Bukan peretasan pertama
Peretasan kali ini bukanlah yang pertama terjadi pada Rusia. Sejak memulai invasi ke Ukraina, Rusia menjadi bulan-bulanan para kelompok peretas yang ikut mengecam tindakan agresif Rusia.
Pada awal Mei, platform video Rusia, RuTube, menjadi korban peretasan. Akibat serangan ini, platform tersebut harus offline selama 3 hari.
Peretasan juga sempat terjadi saat perayaan Hari Kemenangan Uni Soviet atas Jerman. Saat itu, peretas mengubah semua menu televisi satelit di Rusia, dilansir dari Times of India.
