5 Daftar Bantuan yang Diperlukan Korban Bencana Alam

Jakarta, IDN Times - Gempa bumi berkekuatan M 5,0 hingga 6,5 yang terjadi di perairan Tuban dan dirasakan di Bawean, Gresik, Tuban, Sidoarjo, Pamekasan, Bojonegoro, Lamongan, dan Surabaya sejak Jumat (22/3/2024) hingga Senin (25/3/2024) menimbulkan beberapa korban luka. Banyak bangunan rumah, sekolah, gedung perkantoran, dan rumah sakit yang rusak akibat gempa tersebut.
Menurut hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, terdapat total rumah rusak 2.393 unit, 62 unit sekolah, 5 unit rumah sakit, dan 88 unit tempat ibadah. Bantuan sosial diperlukan para korban bencana alam agar kebutuhan dasar minimal tetap dapat terpenuhi.
Lantas, apa saja bantuan yang diperlukan korban bencana alam? Berikut merupakan 10 daftar bantuan atau pertolongan yang bisa kita bantu berikan!
1. Bantuan relokasi sementara, kebutuhan pokok, dan kesehatan

Dilansir dari situs resmi Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, bantuan relokasi sementara diperuntukkan bagi yang kehilangan atau rumahnya rusak yang tidak mungkin ditinggali lagi.
Hal yang harus dilakukan adalah merelokasi keluarga korban bencana menuju tempat tinggal sementara, seperti apartemen atau mess khusus yang menyediakan mandi cuci kakus (MCK), air bersih, memiliki dinding dan atap.
Bantuan kebutuhan pokok sehari-hari juga harus dapat dipenuhi dengan baik. Kebutuhan vital seperti makanan, minuman, MCK, pakaian, dan tempat tinggal.
Bantuan kesehatan diperlukan bagi mereka yang mengalami luka fisik atau mental. Pertolongan medis yang memadai, rujukan rumah sakit, dan kondisi lingkungan sehat baik fisik maupun sosial juga meningkatkan kelangsungan hidup sehari-hari korban bencana.
2. Bantuan peralatan darurat dan perbaikan fisik

Banyak sekali bantuan peralatan dan perlengkapan darurat yang dibutuhkan korban bencana untuk dapat bertahan hidup.
Beberapa di antaranya adalah tenda darurat, peralatan masak, genset listrik, lampu darurat, alat-alat berat untuk evakuasi korban, pompa air darurat, peralatan medis, selimut, peralatan makan minum, dan lainnya.
Bantuan perbaikan fisik melingkupi segala kerusakan aset pribadi (rumah) dan fasilitas umum (jalan, jembatan, jaringan listrik, jaringan telepon, saluran air, dan lainnya). Perbaikan yang cepat untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial juga tak kalah penting.
3. Bantuan bimbingan konseling, rohani, moral, dan tim penolong

Selain sisi fisik atau jasmani, mental atau moral para korban bencana juga dapat terpengaruh.
Tak jarang bencana bisa juga menyebabkan orang menjadi stres, depresi, dan gila. Bantuan konseling, rohani, dan moral dapat membantu meningkatkan semangat para korban bencana agar kuat menghadapi cobaan dan siap bangkit lagi.
Bantuan tim penolong dari tim SAR dan medis dengan keterampilan di bidangnya serta relawan juga diperlukan untuk menyelamatkan para korban bencana yang masih terperangkap di dalam reruntuhan.
4. Bantuan transportasi dan pengamanan

Bantuan transportasi juga menjadi salah satu yang vital. Pasalnya, untuk menyalurkan bantuan, memindahkan korban bencana dari satu tempat ke tempat lain, membawa peralatan, serta perlengkapan bencana yang dibutuhkan para korban membutuhkan alat transportasi yang efektif sesuai medan jalan.
Bantuan pengamanan juga dibutuhkan untuk sigap membantu mengamankan aset-aset para korban bencana alam dan aset-aset milik pemerintah yang ada di wilayah bencana.
Aparat penegak hukum seperti polisi juga dapat membantu mengantisipasi ketertiban kegiatan bantuan sosial untuk korban bencana.
5. Bantuan modal

Saat bencana terjadi, yang pertama kali diselamatkan adalah nyawa. Kemudian aset finansial, entah itu kebutuhan pokok, mata pencaharian, maupun barang-barang lain yang dimiliki.
Oleh karena itu, agar bisa bangkit dan memulai pekerjaan serta hidup baru pascabencana alam, para korban bencana perlu diberikan pula bantuan finansial atau modal.