Anak Muda Muhammadiyah Ingin Capres Peka dan Siapkan Lapangan Kerja

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Nashir Efendi mengungkap sejumlah kriteria calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang ideal menurut generasi muda.
Nashir mengatakan, generasi muda bakal menjadi pemilih mayoritas di 2024, tentu capres dan cawapres yang melirik isu anak muda bakal berpotensi menang.
Dia menjelaskan, capres yang ideal ialah sosok yang mampu memperjuangkan kekhawatiran dan isu-isu anak muda, di antaranya terkait ketenagakerjaan seperti fasilitas kesejahteraan pekerja hingga ketersediaan lapangan pekerjaan.
"Mereka yang melirik isu anak muda itulah yang menang. Bagi saya, anak muda memiliki masa depan, maka isu yang diperhatikan, bagaimana isu tentang tenaga kerja, fasilitas, dan kesediaan lapangan kerja bagi anak muda," kata dia saat dihubungi IDN Times, Selasa (1/11/2022).
1. Capres ideal peka terhadap permasalahan dan tak anti kritik

Selain itu, Nashir juga menjelaskan, calon pemimpin ideal harus peka terhadap kebijakan dan arah bangsa. Serta memahami kondisi sejarah, keanekaragaman, hingga aspek yuridis dan sosiologis masyarakat secara luas.
Termasuk mampu mengedepankan semangat demokrasi dan tidak anti kritik terhadap masukan dari rakyat.
"Selain itu juga, yang mampu membaca tanda-tanda zaman, paham historis sejarah bangsanya, memahami aspek yuridis, sosiologis, dan berintegritas. Serta tidak anti kritik, tapi malah memberi penghargaan kepada pengkritik," tutur dia.
2. Isu kesehatan mental hingga pendidikan perlu jadi perhatian khusus

Lebih lanjut, pria kelahiran Lamongan ini mengatakan, isu kesehatan mental, lingkungan, dan startup juga harus menjadi perhatian capres, cawapres, dan para calon legislatif (caleg).
Nashir menambahkan, capres juga harus peka terhadap isu pendidikan dan ekonomi yang menentukan arah bangsa ke depan.
"Isu-isu kesehatan mental, lingkungan, startup itu yang harus digaungkan oleh para capres cawapres maupun anggota dewan, sehingga bisa merebut suara anak muda. Juga terkait pendidikan dan ekonomi di masa mendatang," tutur dia.
3. Anak muda berpotensi bawa perubahan di Pemilu 2024
.jpg)
Selain itu, Nashir menilai, generasi muda punya banyak potensi dalam memaksimalkan Pemilu 2024 karena jumlah mereka yang mendekati hampir 60 persen.
"Anak muda bagi saya bisa mengubah kecenderungan pilihan pada partai politik dan capres, karena mereka memiliki karakteristik yang berbeda, lahir, tumbuh, dan berkembang di masa kebebasan berpolitik, hal itu beda dengan mereka yang sebelumnya tumbuh dan berkembang di masa non-demokratis," ujar dia.
Sekarang ini, kata dia, anak muda bisa mengakses dengan mudah informasi dengan lebih baik, tapi di sisi lain menjadi peluang untuk mempengaruhi rasionalitas pemilih pemula.
"Sisi positifnya anak muda memilih bukan karena ikut-ikutan ke generasi lama. Tapi mereka akan memilih secara independen, di sisi lain karena tingkat rasionalitas dan kritisnya tinggi juga menjadi tantangan," imbuh Nashir.