Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Dijegal Nyapres, PDIP: Kita Gak Terlibat, Apalagi Pak Jokowi!

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Instagram/@Aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Instagram/@Aniesbaswedan)

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) buka suara menanggapi pernyataan Partai Demokrat yang menduga ada pihak yang ingin menjegal Anies Baswedan untuk maju jadi Calon Presiden (Capres) 2024. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, PDIP tidak terlibat dalam penjegalan karier politik Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Hasto memastikan PDIP maupun Presiden Joko "Jokowi" Widodo tidak terlibat dalam skenario dugaan penjegalan tersebut. Malah, kata dia, PDIP justru sering kali dijegal oleh banyak pihak dalam kontestasi politik. 

"Kami ini selalu jadi korban penjegalan. PDIP ini tidak pernah (jegal capres), apalagi Pak Jokowi juga punya skenario menjegal pihak lain," ujar Hasto dalam konferensi pers, Minggu (18/9/2022).

1. Pengalaman PDIP pernah dijegal dalam Pemilu 2009

Sekjen PDIP Hasto Kristyanto (tengah). (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)
Sekjen PDIP Hasto Kristyanto (tengah). (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)

Sebagai contoh, kata Hasto, PDIP pernah dijegal pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 lalu. Di mana saat itu, PDIP menyetujui kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun sayangnya partai berlambang kepala banteng itu dijegal, sehingga PDIP memutuskan koalisi dengan Gerindra.

"2009 sebenarnya elite PDIP dengan PPP, dengan Pak Suryadharma Ali sebenarnya sudah merencanakan kerja sama, sehingga kita bisa memenuhi syarat PT tapi di putaran terakhir ada penjegalan sehingga pada akhirnya PDIP bekerja sama dengan gerindra," kata dia.

2. PDIP tegaskan jangan ada jegal-menjegal di 2024

(Ilustrasi PDI Perjuangan) IDN Times/Margith Juita Damanik
(Ilustrasi PDI Perjuangan) IDN Times/Margith Juita Damanik

Hasto lantas menegaskan, menjegal lawan politik merupakan sikap tak terpuji. Oleh sebabnya PDIP tegas mengimbau jangan sampai terjadi jegal-menjegal dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Terkait dengan pilpres 2024 karena ini monentumya sangat penting dan strategis, PDIP tegas jangan jegal calon dengan cara-cara yang tidak benar," ucap dia.

3. Pernyataan Demokrat soal dugaan ada pihak yang mau jegal Anies

Gubernur DKI Anies Baswedan memakai syal Pelastina-Indonesia saat melaksanakan shalat Idul Fitri (Dok. Instagram/@Aniesbaswedan)
Gubernur DKI Anies Baswedan memakai syal Pelastina-Indonesia saat melaksanakan shalat Idul Fitri (Dok. Instagram/@Aniesbaswedan)

Sebelumnya, Waketum Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan mengaku mendengar ada upaya penjegalan Anies pada Pilpres 2024 mendatang.

"Saya hanya dengar saja. Ada genderuwo. Genderuwo ini adalah suara yang tidak jelas asal usulnya. Yang tidak menghendaki Pak Anies menjadi calon presiden," kata Benny di JCC, Senayan, Jumat (16/9/2022).

Kendati demikian, Benny mengaku tidak mengetahui lebih lanjut pihak mana yang membuat skenario penjegalan tersebut.

"Saya tidak tahu. Tapi yang penting ada invisible power. Invisible hand yang ingin menjegal," imbuh dia.

Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us