Baru Melahirkan, Istri Temani Perawatan Sopir Truk Maut Ciawi

Bogor, IDN Times - Sopir truk maut Gerbang Tol Ciawi, Bendi Wijaya, mengalami cedera kepala mendapat dukungan penuh dari istrinya. Sang istri mendampingi selama dua hari masa perawatan di RSUD Ciawi, meskipun belum lama melahirkan.
Direktur RSUD Ciawi, dr. Fusia Meidiawaty mengatakan keluarga sangat prihatin dengan kondisinya, mengingat Bendi masih dalam kesakitan akibat luka-luka yang cukup parah. Proses pemulihan Bendi masih dipantau secara intensif oleh tim medis rumah sakit.
"Hari pertama ada istrinya mendampingi dan juga memiliki anak yang baru lahir ya, kita juga prihatin dengan kondisi yang bersangkutan, dan yang mendampingi sampai saat ini tetap istrinya," kata dr Fusia di RSUD Ciawi, Jumat (7/2/2025).
1. Bendi masih merasa sakit berat

Menurut Fusia, Bendi mengalami cedera kepala sedang, dan belum bisa berkomunikasi secara intensif.
Walau pun kondisinya stabil, ia masih merasakan sakit berat akibat cedera yang dialami, dan belum dapat memberikan keterangan terkait insiden tersebut.
"Pak Bendi sendiri selaku sopir dari truk memang saat ini tampak sakit berat dengan cidera kepala sedang, tapi masih tampak sakit berat. Jadi yang bersangkutan walau sudah diberikan obat masih merasa kesatian yang cukup serius," kata Fusia.
2. Bendi belum bisa menjawab pertanyaan dengan spontan

Fusia mengungkapkan, meskipun Bendi mengalami cedera kepala yang terbilang sedang, namun dampaknya masih cukup terasa. Cedera kepala pada Bendi membuatnya tidak bisa menjawab pertanyaan dengan spontan.
Proses pemulihan masih berlanjut, dan pasien akan terus dipantau agar kondisinya tidak memburuk.
RSUD Ciawi berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan Bendi bisa pulih dengan cepat, dan kembali memberikan keterangan kepada polisi terkait kecelakaan maut tersebut.
"Semoga kondisi seluruh pasien, termasuk Bendi, cepat membaik dan dapat pulih sepenuhnya," katanya.
3. Kondisi kesehatan Wahyudin menurun

Fusia menyebut, dari lima korban kecelakaan maut tersebut, salah satu pasien, Wahyudin, kondisi kesehatannya menurun. Ia menderita cedera serius, termasuk retak tulang dada yang menyebabkan sesak napas.
Wahyudin saat ini mendapat perawatan intensif oleh dokter spesialis bedah saraf dan bedah umum.
"Salah seorang dari kelima itu yaitu Pak Wahyudin saat ini mengalami penurunan kondisi, sedang dipantau dan ditangani dengan intensif oleh dokter subspesialis bedah syaraf dan dokter spesialis bedah umum," Fusia.