Beda dari Paslon Lain, Misi AMIN Tak Singgung soal Sains

Jakarta, IDN Times - Pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) tak secara spesifik menyinggung soal sains dan ilmu pengetahuan teknologi (iptek) dalam sejumlah visi dan misinya.
Adapun visi AMIN yang jadi arah perjuangan jika terpilih nanti sebagai presiden dan wakil presiden bertajuk Indonesia Adil Makmur Untuk Semua.
1. Misi AMIN bertajuk Delapan Jalan Perubahan

Visi tersebut, akan diwujudkan dalam delapan misi, yang dinilai menjadi langkah konkret untuk mewujudkan perubahan menuju Indonesia yang lebih maju dan lebih adil. Sebanyak delapan misi itu dinamakan sebagai 8 Jalan Perubahan, di antaranya:
- Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air
- Mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja, mewujudkan upah berkeadilan, menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan, serta mendukung korporasi Indonesia berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global
- Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang
- Membangun kota dan desa berbasis kawasan yang manusiawi, berkeadilan dan saling memajukan
- Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya
- Mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa
- Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kancah politik global untuk mewujudkan kepentingan nasional dan perdamaian dunia
- Memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat.
2. Misi AMIN tak singgung soal sains dan iptek

Adapun dalam delapan poin misi AMIN, tak disebutkan secara spesifik mengenai sains maupun iptek.
Sementara, jika menilik paslon lainnya, yakni duet Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, kedua paslon itu membahas mengenai iptek.
Ganjar-Mahfud menyematakan sains dalam misinya yang kedua. Misi itu berbunyi: Mempercepat penguasaan sains dan teknologi melalui percepatan riset dan inovasi (R&I) berdikari.
Sementara pasangan Prabowo-Gibran menyebut sains dalam misinya yang keempat yakni, "Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang difabel".
3. Anies-Muhaimin sebut tiga kali kata sains dan teknologi 40 kali

Meski tak memerinci mengenai sains, AMIN secara tegas menyebut tiga kali kata sains dalam dokumen visi, misi, dan program yang ditawarkan. Selain itu, kata kunci teknologi juga disebut sebanyak 40 kali.
Dalam misinya yang pertama, "Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air", AMIN memastikan akan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian dengan pengembangan teknologi terbaru. Anies-Muhaimin menyebut akan mengefektifkan peran penyuluh agar para petani bekerja dengan teknologi.
AMIN memastikan akan melibatkan pendekatan teknologi terbaru dalam mengupayakan ketahanan energi.
Kemudian dalam misinya yang kedua, AMIN akan melibatkan teknologi dalam hilirisasi, industrial, infrastruktur, jaringan logistik, ekonomi maritim. AMIN juga menyebut akan membuat program ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, salah satu dengan menyediakan infrastruktur pendorong munculnya kewirausahaan berbasis teknologi di kampus-kampus meliputi aspek regulasi, kepakaran, jaringan teknologi informasi, pasar, dan pendanaan.
Pada misinya yang kedua, AMIN menjelaskan, mendorong solusi lingkungan terkait polusi udara, air, dan sampah dengan melibatkan teknologi.
Semetara dalam misi ketiga dan empat, AMIN tak menjabarkan soal teknologi. Dalam misi yang kelima, AMIN menuturkan akan mengefisienkan rujukan dengan dukungan teknologi informasi untuk mempersingkat alur rujukan dan mempermudah pengambilan obat. Pemanfaat teknologi juga akan diterapkan untuk menunjang kesejahteraan guru dan tenaga kesehatan.
Lalu selanjutnya, dalam agenda misi ketujuh, teknologi akan dilibatkan dalam diplomasi ekonomi dengan dunia internasional. AMIN akan mengintensifikasi kerja sama dengan perguruan tinggi dari negara yang maju dibidang teknologi.
Selain itu, mereka menawarkan adanya peningkatan inovasi, produksi, dan teknologi pertahanan melalui transfer teknologi, akuisisi alutsista berteknologi tinggi, serta memperkuat industri pertahanan dalam negeri. AMIN akan mengembangkan teknologi pertahanan antariksa bekerja sama dengan sejumlah institusi melalui pengembangan satelit komunikasi, navigasi, pengindraan jarak jauh, serta intelijen pengawasan.
Terakhir, pada misi kedelapan, teknologi akan dipakai untuk pelayanan birokrasi yang profesional, termasuk meningkatkan kinerja Polri.