Marak Oli Palsu, Begini 4 Cara Kenali Oli Asli Milik Pertamina

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Lubricants (PTPL), anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina, menegaskan komitmennya dalam menyediakan produk oli berkualitas tinggi yang memenuhi standar internasional.
Namun peredaran oli palsu di pasaran menjadi tantangan serius yang perlu diatasi. Direktur Utama PTPL Werry Prayogi mengatakan, maraknya kasus pemalsuan oli tak hanya merugikan konsumen, tetapi juga negara dan industri.
“Kami bertanggung jawab untuk memastikan konsumen mendapatkan produk oli yang terjaga keaslian dan kualitasnya. Kami mendukung penuh upaya penegak hukum dalam menangani kasus-kasus yang ada dan akan menindak tegas pelaku pemalsuan,” katanya.
Untuk memastikan jaminan mutu dan memberikan perlindungan bagi konsumen, menurut Werry, produk oli dari Pertamina telah mengantongi sertifikasi SNI, baik untuk segmen otomotif maupun industri.
1. Pemalsuan oli merugikan banyak pihak

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) Sigit Pranowo menyebutkan bahwa pemalsuan oli adalah kejahatan yang merugikan banyak pihak, mulai dari konsumen, produsen, hingga negara.
“Kami mendukung upaya Pertamina Lubricants dan brand lain dalam mengedukasi masyarakat dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk menindak tegas pelaku pemalsuan,” ujarnya.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengajak masyarakat untuk turut ambil andil dalam pelaporan produk oli palsu.
"Selain memberikan edukasi produk oli asli Pertamina, kami juga mengajak masyarakat turut berperan dalam membuat laporan jika menemukan produk oli palsu. Laporan dapat disampaikan ke contact center Pertamina 135," ungkap Fadjar.
2. Penggunaan oli palsu turunkan performa mesin

Adapun penggunaan oli palsu dapat berdampak signifikan pada performa mesin karena proses pelumasan mesin akan berjalan tidak optimal. Akibatnya dapat meningkatkan gesekan antar komponen dan mempercepat keausan mesin.
Dalam jangka panjang, performa mesin akan menurun, yang bisa berujung pada kerusakan mesin yang fatal. Akhirnya, konsumen harus mengeluarkan biaya perawatan yang lebih tinggi karena akan banyak komponen yang harus diganti.
Nurudin, Quality Manager Pertamina Lubricants memperingatkan bahwa pada kasus tertentu, seperti oli diesel tanpa additive detergent atau dispersant, kerusakan mesin bisa terjadi secara langsung.
“Begitu pula dengan pelumas industri yang membutuhkan spesifikasi khusus, seperti pelumas kompresor, penggunaan pelumas palsu dapat merusak sistem pelumasan secara instan,” katanya.
3. Empat cara mudah bedakan oli asli dan palsu

Pertamina Lubricants memberikan panduan praktis bagi konsumen untuk membedakan oli asli dan palsu (https://lubes.id/):
- QR Code di Stiker Label Anti-Counterfeiting Physical & Digital
QR Code pada stiker botol mengandung kode unik 9-10 karakter (angka & huruf acak). Setiap botol memiliki QR Code berbeda—jika ada yang sama, produk tersebut palsu. Saat dipindai, QR Code mengarah ke situs LUBES ID, menampilkan informasi produk, nomor QR, kode batch, jumlah scan, dan lokasi scan. Konsumen harus memastikan data tersebut benar dan sesuai. - Tutup Botol dengan Hologram
Terdapat hologram original halus dengan karakter titik (dot) yang terlihat saat kemiringan 45 derajat. - Nomor Batch di Tutup dan Leher Botol
Terdapat 8 digit nomor batch dengan posisi lurus, tegak, dan sejajar. - Teknologi Triple Layer Botol
Saat tutup dibuka, warna bagian dalam botol berbeda dengan bagian luar.
Pertamina Lubricants mengimbau masyarakat untuk selalu membeli oli dari tempat terpercaya seperti SPBU Pertamina, Bengkel Fastron Auto Service, Enduro Motor Service serta bengkel resmi dan terpercaya lainnya.
Seluruh produk oli Pertamina juga diformulasikan oleh sumber daya manusia, teknologi, fasilitas produksi, dan R&D yang andal serta telah mendapatkan pengakuan internasional dari badan uji pelumas seperti API, ACEA, dan JASO, serta dari Original Engine Manufacturer (OEM). (WEB)