Dedi Mulyadi Ingatkan Reboisasi Hutan dengan Tanam Pohon Endemik

- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menekankan pentingnya reboisasi hutan dengan menanam pohon-pohon endemik sesuai ekosistem lokal.
- Dedi mendorong Kementerian Kehutanan untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelanggar aturan penggunaan lahan di kawasan hutan lindung.
Bogor, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan pentingnya reboisasi hutan dengan menanam pohon-pohon endemik yang sesuai dengan ekosistem lokal dan penegakan hukum.
Proyek ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan alam dan memperkuat sistem ekosistem yang ada.
"Tentang sungai adalah satu dinormalisasi, ya, kedalamannya dikeruk lagi, dilebarkan. Kemudian di pinggirnya di ditanami pohon khas yang menjadi endemik daerah itu, ya, contohnya Bogor apa. Coba pohonnya gak bisa kawung citeureup, ya, pohon teureup kan gitu," kata Dedi di Cibinong, Kamis (13/3/2025).
1. Jangan plang, bongkar

Dedi Mulyadi mendorong Kementerian Kehutanan untuk melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang melanggar aturan penggunaan lahan di kawasan hutan lindung dengan membongkar bangunannya.
Ia menegaskan, kawasan hutan lindung harus dijaga ketat dan tidak boleh ada pembangunan yang merusak ekosistem.
Setiap pembangunan di kawasan ini harus sesuai peraturan yang ada agar tidak merusak keseimbangan alam.
"Kepada Kementerian Kehutanan, dirjen penegakan hukumnya, jadi kalau memang areal villa-nya, rumah makannya, hotelnya, di areal hutan lindung yang dia tidak memberikan izin, jangan di plang karena kebutuhan ekosistem ini bukan tentang plang, itu butuh bongkar," kata dia.
2. Pembentukan tim evaluasi perizinan
Sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan ekosistem, Dedi mengatakan, Pemprov Jawa Barat akan membentuk tim evaluasi perizinan.
Tim ini akan melibatkan para ahli dari berbagai perguruan tinggi, seperti UI, ITB, dan Unpad, untuk menilai alih fungsi lahan dan memberikan rekomendasi terkait kebijakan pengelolaan hutan dan perizinan yang lebih ketat di wilayah Jawa Barat.
"Pemprov Jabar akan membuat tim evaluasi perizinan di seluruh Jawa Barat yang menyangkut aspek-aspek alih fungsi lahan. Tim evaluasi ini terdiri dari para pakar di bidangnya dari berbagai perguruan tinggi," kata dia.
3. Menjaga kawasan hutan sebagai pusat ekosistem

Dedi menekankan pentingnya melestarikan hutan sebagai pusat ekosistem yang tidak hanya memiliki nilai ekologis, tetapi juga spiritual.
Menurutnya, hutan-hutan di Bogor merupakan peninggalan sejarah yang harus dijaga dan dilindungi agar tetap menjadi tempat hidup yang sehat bagi makhluk hidup, serta menghindari gangguan terhadap keutuhan ekosistem.
"(Ada hutan) tidak boleh diganggu. Jadi saya nangis kenapa kok kamu enak saja sih, areal yang kita sakralkan diganggu kenapa karena ini pusat ekosistem," kata dia.