Dewan Pers: AI Alat Bantu Jurnalistik, Bukan Produsen Berita

- AI belum mampu menjamin akurasi informasi dan keabsahan hak cipta
- Teknologi harus menjadi alat bantu, bukan pengganti peran manusia dalam jurnalisme
- Pedoman Dewan Pers menempatkan AI sebagai alat bantu jurnalistik, bukan produsen berita
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Digital dan Sustainability Dewan Pers, Dahlan Dahi, menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap Artificial Intelligence (AI) agar media dapat memanfaatkannya secara tepat tanpa kehilangan integritas jurnalistik.
"AI adalah teknologi yang sangat powerful. Tapi sebelum menggunakannya, kita harus memahami ‘makhluk’ seperti apa AI itu," ujar Dahlan dalam IDC 2025 yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Kuningan, Kamis (23/10/2025).
1. Dua hal yang tidak bisa dilakukan AI dibidang jurnalistik

Dahlan menjelaskan, ada dua hal utama yang belum dapat dilakukan AI dalam pekerjaan jurnalistik. Pertama, AI belum mampu menjamin akurasi informasinya sendiri dan masih berpotensi mengalami halusinasi. Kedua, AI belum dapat menjamin keabsahan hak cipta (copyright) atas konten yang dihasilkan, karena proses penciptaannya melibatkan banyak model AI lain.
"Itulah sebabnya, informasi dari AI tidak bisa dijadikan sumber berita final, dan produk AI tidak bisa dianggap karya jurnalistik," ucapnya.
2. Teknologi jadi alat bantu bukan pengganti manusia

Dia menerangkan Dewan Pers kini telah membekali jurnalis dengan pedoman etika penggunaan AI di media yang dikembangkan dari kode etik jurnalistik.
"Pedoman etika tersebut membawa prinsip utama bahwa teknologi harus menjadi alat bantu, bukan pengganti peran manusia," ucapnya
3. AI sebagai alat bantu jurnalistik, bukan sebagai produsen berita

Hingga saat ini, pedoman Dewan Pers masih menempatkan AI sebagai alat bantu jurnalistik, bukan sebagai produsen berita.
"Keputusan akhir (dalam proses editorial) tetap harus berada di tangan manusia,” kata Dahlan.
Ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 diselenggarakan AMSI di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan, pada 22–23 Oktober 2025. Tahun ini, IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI).