Dewan Pers: Perlindungan Wartawan Perempuan Terjegal Regulasi dan Data

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pers Nasional, Ninik Rahayu mengungkapkan hingga saat ini wartawan perempuan dibayang-bayangi ancaman diskriminasi dan kekerasan fisik hingga seksual.
Menurutnya, belum maksimalnya perlindungan bagi wartawan perempuan disebabkan oleh dua hal yakni regulasi dan data terpilah tentang kekerasan seksual yang belum tersedia.
“Perempuan dan laki-laki bisa mengalami diskriminasi dan kekerasan, tetapi yang mengalami penderitaan lebih banyak adalah perempuan. Hingga saat ini, belum ada satu regulasi pun yang bisa memberikan perlindungan bagi wartawan perempuan,” kata dia dalam agenda Silaturahmi Wartawati Indonesia (PWI) di Hari Pers Nasional (HPN) dikutip Senin (19/2/2024).
1. Belum ada data terpilah jumlah wartawan perempuan yang alami kekerasan

Ninik berharap ke depan, kekurangan-kekurangan dalam perlindungan bagi wartawan perempuan dapat segera teratasi dengan sinergi dan kerja sama berbagai pihak.
“Bahkan, belum ada data terpilah yang spesifik tentang jumlah wartawan perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual di Indonesia,” kata dia.
2. Investasi SDM untuk kemampuan dan profesionalisme wartawan

Ninik juga menekankan kepada seluruh perusahaan media agar terus berinvestasi pada sumber daya manusia, meningkatkan kemampuan dan profesionalisme wartawan terutama untuk memiliki pandangan yang berspektif gender.
3. Hingga 2022 ada 852 jurnalis perempuan alami kekerasan seksual

Lembaga survei Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media) pada akhir 2021 merilis laporannya bahwa sebanyak 85,7 persen dari 1.256 jurnalis perempuan dari seluruh Indonesia yang jadi responden pernah mengalami berbagai tindakan kekerasan.
Lebih lanjut hasil riset kolaboratif antara Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan PR2Media pada Tahun 2022 mengungkapkan bahwa 82,6 persen dari 852 jurnalis perempuan di 34 provinsi menyatakan pernah mengalami kekerasan seksual.
Seperti diketahui, Hari Pers Nasional diperingati setiap 9 Februari. Peringatan ini dipersembahkan untuk seluruh pers yang ada di Indonesia dengan sejumlah agenda yang dilaksanakan. Pada 2024 tema yang diambil oleh Persatuan Wartawan Indonesia adalah “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa”.