Dua Bulan Jabat Sekjen, Said Salahudin Mundur dari PKP

Jakarta, IDN Times - Said Salahudin menyatakan diri mundur dari jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) dan keanggotaan partai tersebut, karena perbedaan pandangan dengan Ketua Umum DPN PKP, Yussuf Solichien.
"Hari ini kami menyatakan mundur sebagai Sekjen PKP dan keanggotaan partai, dan saya tidak akan gunakan untuk berdebat (terkait persoalan internal PKP). Forum untuk mendiskusikan masalah tersebut sudah lewat," kata Salahuddin, dilansir ANTARA, Rabu (10/11/2021).
1. Sejak awal banyak perbedaan pandangan

Salahuddin mengakui sejak awal ia banyak perbedaan pandangan dengan Solichien, namun sempat dibicarakan untuk mencari solusi agar kepentingan PKP tidak terganggu.
Menurut Salahuddin sejak Juni 2021 ia dan Solichien terlibat langsung untuk mengelola PKP secara lebih baik dari sebelumnya.
"Sekitar Juni-Juli 2021 ada pandangan kurang pas, sehingga ada rasa untuk tidak melanjutkan kerja di PKP karena ada yang kurang pas untuk membangun 'ikatan' dengan beliau. Namun keinginan untuk mundur itu terkubur saat teman-teman pengurus di tingkat nasional memberi dukungan untuk bersinergi dengan ketua umum," ujarnya.
2. Pengurus di daerah sempat dorong Munaslub dan meminta Salahuddin jadi ketua umum

Selain itu, Salahuddin mengatakan, dalam prosesnya justru pengurus di daerah, khususnya di tingkat provinsi, menginginkan diselenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa, karena mereka merasa tidak nyaman dengan kepemimpinan sang ketua umum DPN PKP.
Namun, menurut Salahuddin, permintaan Musyawarah Nasional Luar Biasa itu ia tolak, karena pengurus daerah menginginkan dia menjadi ketua umum DPN PKP lantaran partai politik harus dikelola secara proporsional. Dia mengaku dirinya bukan politisi yang oportunis.
"Kondisi saat ini sangat berbeda, muncul dorongan Munaslub dari DPP jadi sulit untuk dicegah, karena hak DPP untuk Munaslub dan dibenarkan dalam AD/ART partai," ujar adik Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal itu.
3. Beberapa pengurus DPN dan daerah juga menyatakan mundur dari partai

Salahuddin mengaku setuju dilakukan Munaslub karena ada beberapa kebijakan ketua umum yang tidak sejalan dengan pandangannya dalam membangun PKP ke depan.
Namun, menurut dia, beberapa pengurus daerah yang awalnya setuju dilaksanakan Munaslub, tiba-tiba berbalik arah dan plin-plan atas putusannya.
"Saya merasa bahwa PKP bukan lagi 'rumah' yang nyaman bagi saya untuk berjuang, bukan karena pengurus daerahnya, pengurus banyak yang baik-baik. Namun kepemimpinan ketua umum yang dalam pandangan saya tidak sejalan," ujar Salahuddin.
Dalam konferensi pers tersebut, beberapa pengurus DPN dan daerah PKP juga menyatakan mundur dari jabatan serta keanggotaannya di PKP.
4. Said Salahuddin dilantik pada September 2021 dan dihadiri Presiden Jokowi

Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) melantik kepengurusan partai periode 2021-2026 di Jakarta, Jumat, 24 September 2021. Susunan pengurus DPN PKP terdiri dari sejumlah struktur.
Pada struktur Dewan Pembina, menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina yakni Try Sutrisno, Sekretaris Dewan Pembina Rully Soekarta dengan Anggota Dewan Pembina Rosihan Arsyad, Dedy Heryadi Sutisna, Miky Barrito Putra, dan Koesnadi Kardi.
Selanjutnya, pada kepengurusan partai menjabat sebagai Ketua Umum Yussuf Solichien, dan Wakil Ketua Umum Aslizar Nurdin Tanjung. Sekretaris Jenderal Said Salahudin, yang dibantu sembilan Wakil Sekretaris Jenderal yaitu Dyah Puspita Sari, Dewi Angraeni, Rita Zahara, Yoshi Erlina, Gamal Ashgar, Indri Yuli Hartati, Sandra Paramarthi, Estiana Fithriana Dewi dan Semmy Miltov Luhukay.
Adapun Bendahara Umum Ellen Sukmawati dibantu empat Wakil Bendahara Umum yakni Dwi Ratna Kartikawati, Mei Ling, Krishna Kamil dan Hazana Anggrayni.
Sedangkan pada struktur ketua bidang yakni Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Dodi Suradiradja, Ketua Bidang Ideologi Politik Disiplin Partai Ery Satyanegara, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Aria Riefaldy, Ketua Bidang Legislator Firdaus Adinugroho, Ketua Bidang Kewilayahan dan Pengabdian Masyarakat Fredy Fernandes Arronggear, Ketua Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Syahrul Mamma.
Selanjutnya Ketua Bidang Kemaritiman Toga Mahaji, Ketua Bidang Perekonomian dan Pembangunan Abdul Wahab Bangkona, Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat Hendra Suhada, Ketua Bidang SDM Soetopo, Ketua Bidang Litbang dan Evaluasi Sutrija dan Ketua Bidang Khusus Chaidier Patonnory.
Terakhir, dalam struktur Mahkamah Partai menjabat selaku ketua merangkap anggota Secarpiandy, Sekretaris merangkap anggota Deddy Mulyadi Muis, anggota Henny Aliah Zahra, Iin Achmad Riza dan Solihin.
Presiden RI Joko Widodo memberikan sambutan secara virtual pada acara pelantikan tersebut. Dalam sambutannya, Presiden berharap pelantikan pengurus DPN PKP menjadi momentum untuk menghadirkan energi baru bagi PKP, agar semakin berkontribusi dalam membangun, mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial masyarakat, mempertahankan eksistensi dan kedaulatan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.