Gelar Demo di Berbagai Daerah, BEM SI: 5 Ribu Mahasiswa Turun ke Jalan

- 5 ribu mahasiswa akan gelar aksi unjuk rasa di berbagai daerah sebagai protes terhadap kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran.
- Di Jakarta, demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" akan berpusat di Patung Kuda Arjuna Wijaya dengan tuntutan pencabutan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.
- BEM SI menggelar aksi dengan tujuh tuntutan, termasuk mencabut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dan tolak revisi UU Mineral dan Batubara serta dwifungsi TNI.
Jakarta, IDN Times - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Herianto mengatakan, sekitar 5 ribu mahasiswa akan menggelar aksi unjuk rasa di berbagai daerah. Demo itu digelar sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Di Jakarta, demonstrasi yang bertajuk "Indonesia Gelap" ini akan berpusat di Patung Kuda Arjuna Wijaya. Dalam aksi ini, salah satu tuntutan mahasiswa adalah pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.
1. 5 ribu mahasiswa turun ke jalan

Herianto menjelaskan, total ada sekitar lima ribu mahasiswa yang akan ikut aksi pada hari ini. Aksi ini bakal digelar sejumlah mahasiswa di berbagai daerah.
"Dari laporan konsolidasi kami kemarin ada lima ribuan lebih akan turun," kata dia kepada IDN Times, Senin (17/2/2025).
2. Aksi Indonesia Gelap digelar beberapa hari

Herianto mengatakan, BEM SI berkoordinasi dengan seluruh perguruan tinggi buat menggelar demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap. Mahasiswa menilai, situasi bangsa saat ini mengkhawatirkan.
"Bersama surat ini kami ingin menyerukan rapatkan barisan dan menyampaikan kepada BEM SI mengenai situasi bangsa kita hari ini makin gelap kebijakannya yang hari demi hari makin mencengkam dan menyengsarakan rakyat, di mata negara kesatuan republik Indonesia UUD 45 dan Pancasila harus di implementasikan dengan sebenar-benarnya kepada rakyat Indonesia," demikian bunyi surat instruksi terkait aksi yang dibagikan Herianto.
"Oleh karena itu saatnya #AdiliJokowi dan evaluasi total kabinet merah putih yang berada di bawah pimpinannya Prabowo-Gibran," lanjut surat tersebut.
Melalui surat itu juga dijelaskan, aksi digelar selama beberapa hari di tingkat daerah maupun skala nasional. Rencananya BEM SI menyelenggarakan aksi di daerah pada Senin, 17 Februari 2025, dan Selasa, 18 Februari 2025.
Lalu, aksi yang terpusat di tingkat nasional rencana digelar pada Rabu, 19 Februari 2025, atau Kamis, 20 Februari 2025.
3. Tuntutan aksi: Cabut inpres soal efisiensi, Adili Jokowi, hingga RUU Perampasan Aset

Herianto menjelaskan, ada tujuh tuntutan aksi yang digelar BEM SI. Pertama, mendesak agar Prabowo mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.
Kedua, transparansi status pembangunan. Ketiga, transparansi keseluruhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kemudian keempat, tolak Revisi UU Mineral dan Batubara (Minerba). Kelima, tolak dwifungsi TNI.
"Keenam, tangkap dan adili Jokowi. Ketujuh, sahkan RUU Perampasan aset," imbuh Herianto.