Gempa Lombok, Korban Meninggal Jadi 14 Orang

Kebutuhan tenaga medis dan logistik mendesak

Jakarta, IDN Times - Pasca gempa bumi dengan kekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Lombok, Bali, dan Sumbawa pada Minggu (29/7) pukul 05.47 WIB masih diikuti dengan gempa susulan. Hingga pukul 14.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 124 kali gempa susulan.

"Gempanya dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

1. Korban meninggal bertambah jadi 14 orang

Gempa Lombok, Korban Meninggal Jadi 14 OrangPusat Gempa Lombok (BMKG)

Data sementara berdasarkan laporan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, tercatat 14 orang meninggal dunia, 162 jiwa luka-luka dan ribuan unit rumah rusak. Dampak terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur. Jumlah ini bertambah 4 orang dari rilis BNPB sebelumnya yang mencatat 10 orang tewas.

Baca: Gempa 6,4 SR di NTB, Korban Jiwa Bertambah 10 Orang

Di Kabupaten Lombok Timur terdapat 10 orang meninggal dunia, yaitu:

1. Isma Wida/P/30 tahun warga negara Malaysia

2. Ina Marah/P/60 tahun

3. Ina Rumenah/P/58 tahun

4. Aditatul Aini/P/27 tahun

5. Herniwati/P/30 tahun

6. Ina Hikmah/P/60 tahun

7. Fatin/P/80 tahun

8. Egi/L/17 tahun

9. Wisnu/L/8 tahun

10. Hajratul/P/8 tahun

"Sebanyak 67 orang luka berat dan ratusan jiwa luka sedang dan luka ringan. Kerusakan rumah mencapai lebih dari 1.000 unit rumah baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Pendataan masih dilakukan," kata Sutopo.

Di Kabupaten Lombok Utara, terdapat 4 orang meninggal dunia yaitu:

1. Juniarto/L/8 tahun

2. Rusdin/L/34 tahun

3. Sandi/L/20 tahun

4. Nutranep/P/13 tahun

Sebanyak  38 jiwa luka berat, yaitu 12 orang luka-luka dirawat di Puskesmas Senaru, 15 orang di Postu Sambikelen, 1 orang di RSUD Tanjung, dan 10 orang di Puskesmas Anyar. Data sementara kerusakan rumah  terdapat 41 unit rusak berat, 74 unit rusak sedang dan 148 unit rusak ringan. Sebanyak 6.237 KK terdampak gempa.

2. Kebutuhan tenaga medis dan logistik mendesak

Gempa Lombok, Korban Meninggal Jadi 14 OrangANTARA FOTO/Zakir

Menurut Sutopo, beberapa laporan kerusakan rumah juga terdapat di Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Mataram. Pendataan masih dilakukan oleh BPBD.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, tandu, peralatan kesehatan, kids ware, dan makanan siap saji," kata Sutopo.

BPBD dan beberapa instansi lain telah menyalurkan bantuan, seperti air mineral, tenda pengungsi, makanan lauk-pauk, makanan tambahan gizi, dan lainnya. Mobilisasi peralatan dan logistik terus dilakukan. BNPB terus mendampingi BPBD dan mengirimkan bantuan yang diperlukan. Logistik dan peralatan yang ada di gudang BPBD disalurkan untuk membantu korban.

3. Jaringan komunikasi masih baik

Gempa Lombok, Korban Meninggal Jadi 14 OrangHumas BNPB

Secara umum, infrastruktur seperti komunikasi, jalan, listrik, dan lainnya masih baik. Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan kondisi layanan telekomunikasi di kawasan terdampak yang masih bisa digunakan, khususnya di Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Bayan, adalah perator Telkomsel dan XL Axiata.

"Jaringan Indosat dan H3I tidak dapat digunakan akibat padamnya aliran listrik. PLN masih melakukan perbaikan," ungkap Sutopo.

Sementara itu, evakuasi pendaki yang berada di Gunung Rinjani masih dilakukan oleh petugas. Berdasarkan data dari  Balai Taman nasional Gunung Rinjani (BTNGR), jumlah pendaki ke Gunung Rinjani tercatat 826 jiwa, baik wisatawan asing dan nusantara.

Laporan dari BTNGR Resor Senaru  sebanyak 115 orang wisatawan asing sudah turun di Senaru Kabupaten Lombok Utara. Proses evakuasi pendaki masih dilakukan oleh petugas BTNGR, Kantor SAR Mataram, Brimob Polri NTB dan relawan.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya