Klarifikasi Mal Pesona Square Depok Soal Tudingan Eksploitasi Hewan

Depok, IDNTimes - Media sosial mal Pesona Square Depok diserang warganet usai mengunggah acara yang diklaim sebagai edukasi hewan bertajuk Summer in Jungle yang digelar 6-19 Juni 2022. Warganet beramai-ramai menghujat karena pihak mal dianggap telah mengeksploitasi hewan primata.
Mendapat hujatan, manajemen mal pun langsung menghapus unggahan tersebut dan memberikan klarifikasi.
General Manager Pesona Square, Rina N Picauly mengatakan, acara Summer in Jungle merupakan kegiatan bagi pengunjung mal tentang edukasi terhadap hewan peliharaan. Namun seiring perjalanan kegiatan, khususnya terhadap edukasi hewan primata, mendapatkan respons negatif dari warganet.
"Kami juga sempat kaget respons dari warganet. Edukasi yang diberikan memang saat itu ada hewan primata, namun sebenarnya yang ditampilkan adalah edukasi bukan pertunjukan," ujar Rina saat ditemui IDNTimes, Rabu (15/6/2022).
1. Tidak ada hewan primata yang diperjualbelikan

Para warganet mengomentari unggahan berupa potret hewan primata yang mengenakan baju layaknya manusia dan ditampilkan di sebuah panggung di dalam mal tersebut. Selain memberikan komentar negatif, mereka juga memberikan masukan kepada pihak mal.
"Kami meminta maaf kepada pencinta hewan primata maupun komunitas lainnya. Namun ini hanya edukasi, bukan dijadikan sebuah eksploitasi pertunjukan," kata Rina.
Rina mengungkapkan, dalam acara tersebut pihaknya bekerjasama dengan event organizer untuk memberikan edukasi tentang hewan peliharaan. Dia juga memastikan tidak ada hewan primata yang diperjualbelikan dalam acara tersebut.
"Tidak ada primata yang dijualbelikan, tapi memang ada hewan seperti kelinci dan hamster," kata Rina.
2. Tidak ada pertunjukan topeng monyet

Rina mengatakan, hewan primata yang tampil di acara tersebut, dibawa oleh salah satu komunitas dari Bekasi. Dia memastikan, keberadaannya pun bukan untuk dijadikan sebuah pertunjukan layaknya topeng monyet.
"Jadi bukan dijadikan seperti pertunjukan topeng monyet, kami tidak melakukan eksploitasi seperti itu," tutur Rina.
Rina juga memastikan bahwa pihaknya hanya memberikan tempat dan pihak event organizer sebagai penyelenggaranya. Atas kejadian tersebut, pihaknya ke depan akan menyeleksi setiap kegiatan yang akan diselenggarakan di mal tersebut.
"Sekali lagi kami mohon maaf dan kami akan memperbaiki kembali ke depannya. Pastinya pada kegiatan ini tidak ada eksploitasi maupun jual beli hewan primata," kata dia.
3. Penggunaan rantai dan pakaian untuk keamanan primata dan pengunjung

Sementara itu, Perwakilan Event Organizer acara Summer in Jungle, Haikal mengatakan, acara yang digelarnya itu merupakan kegiatan pet exhibition event atau edukasi terhadap hewan yang telah diselenggarakan di sejumlah mal. Namun, diakuinya, pada kegiatan tersebut terdapat sedikit sensitivitas dengan kehadiran komunitas primata yang datang memberikan edukasi.
"Padahal pada dasarnya yang disebut eksploitasi di event ini tidak ada, mereka pure adalah pecinta primata," ujar Haikal.
Beberapa primata yang dihadirkan di acara tersebut adalah beruk dan monyet ekor panjang. Menurut Haikal, hewan tersebut merupakan hasil rescue yang diselamatkan dari oknum topeng monyet.
"Mungkin kemarin isunya sedikit lebih ke arah di rantai atau primata ini memakai baju, sebetulnya rantai ini lebih ke arah safety bukan seperti topeng monyet," jelas Haikal.
Haikal menambahkan, pada saat kegiatan beberapa hewan primata yang ditampilkan tidak mengenakan tali pengikat atau rantai. Mereka juga digendong anggota komunitas. Meskipun demikian, pihaknya tetap meminta maaf baik kepada para pencinta maupun komunitas primata yang tersinggung.
"Tapi kami mengerti sih dan memohon maaf untuk beberapa pihak yang tersinggung baik dengan kami maupun komunitas primata ini," tutup Haikal.