Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ma’ruf Amin Minta Pemerintah Daerah Lebih Inovatif di Era New Normal

Wakil Presiden RI Maruf Amin (Dok. Setwapres RI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI Maruf Amin mengatakan, new normal atau normal baru telah mengubah seluruh kebiasaan masyarakat dari segala aspek kehidupan. Karena itu, inovasi menjadi sebuah kunci keberhasilan suatu daerah, agar kembali produktif ketika memasuki tatanan kehidupan baru tersebut.

Ma’ruf menjelaskan, hingga hari ini pemerintah terus mengkaji penerapan normal baru, sambil menunggu ditemukannya vaksin dan obat dari virus corona itu sendiri.

"Seluruh bidang kegiatan ekonomi akan dilaksanakan dengan cara yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Untuk itu, dibutuhkan inovasi dan kreativitas agar kegiatan ekonomi produktif tetap jalan tetapi aman COVID-19,” kata Ma’ruf dalam acara Penganugerahan Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru "Produktif dan Aman COVID-19" yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri, Senin (22/6).

1. Wapres minta pemerintah daerah siapkan tatanan normal baru, sebelum memulai kembali seluruh aktivitas kehidupan

Wakil Presiden RI Maruf Amin (Dok. Setwapres RI)

Dalam kesempatan tersebut, Maruf meminta seluruh daerah yang akan memulai aktivitas ekonomi dalam tatanan normal baru, agar terlebih dahulu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

"Wilayahnya harus dipastikan kondusif selain kegiatan ekonominya harus dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat,” kat dia.

2. Pemerintah daerah harus menjamin penularan virus telah terkendali, sebelum memulai normal baru

Ilustrasi petugas medis (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Untuk itu, kata Maruf, pemerintah telah mengeluarkan aturan sesuai dengan arahan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), agar tatanan normal baru bisa lebih produktif dan aman dari penularan COVID-19.

"Pertama, penularan virus sudah terkendali ditunjukan dengan dengan rasio penyebaran Ro dalam satu wilayah berada di bawah satu selama dua minggu berturut-turut,” ujar dia.

3. Masyarakat harus patuh protokol kesehatan selama era normal baru

Ilustrasi kegiatan di Posyandu. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Kedua, kata Maruf, tersedianya layanan dan sistem kesehatan untuk menangani kasus baru COVID-19. Ketiga, kemampuan dalam melakukan pelacakan yang ditandai dengan kecukupan jumlah pelaksanaan testing.

"Keempat, perubahan perilaku masyarakat yang tidak bisa ditawar dalam kondisi tatanan baru tersebut. Pelaksanaan potokol kesehatan yang ketat dalam setiap kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk kewajiban memakai masker, physical distancing, selalu mencuci tangan, dan perilaku hidup sehat menjadi syarat utama,” tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Fitang Budhi Adhitia
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us