Persiapan Puncak Haji di Arafah, Jemaah RI Dapat Slot di Alrifadah

- Tenda di Arafah sudah disiapkan dengan lantai, seprai, dan bantal putih serta pendingin ruangan.
- Persiapan haji masih belum lengkap karena tenda-tenda di Mina belum dilengkapi kasur atau karpet.
- Skema murur dan tanazul akan diterapkan untuk mengurai kepadatan pergerakan jemaah di Muzdalifah dan Mina.
Madinah, IDN Times - Tenaga Ahli Menteri Agama Bunyamin Yafid dan Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Harun al-Rasyid melihat langsung persiapan tenda-tenda di Arafah- Muzdalifah-Mina (Armuzna) di Makkah, Arab Saudi, Kamis, 15 Mei 2025. Tiga tempat tersebut merupakan lokasi puncak haji.
Dari pantauan langsung tim Media Center Haji (MCH) di lokasi, tenda yang akan dipakai jemaah haji Indonesia yang akan melakukan wukuf di Arafah, sudah disiapkan. Lantai dengan seprai dan bantal warna putih sudah dijajarkan rapi empat baris di sebuah tenda berukuran besar. Pendingin ruangan juga sudah dipasang di sudut ruangan.
Sebagaimana diketahui, jamaah haji akan melakukan wukuf pada 9 Dzulhijah selepas tergelincirnya matahari sampai terbit fajar atau subuh pada 10 Dzulhijah. Sebanyak 203 ribu jamaah haji Indonesia akan tergabung dengan lebih dari sejuta jemaah haji dari seluruh dunia untuk melakukan wukuf.
1. Jemaah Indonesia dapat slot di kompleks 101 Alrifadah untuk wukuf

Berdasarkan pantauan tim MCH, tenda-tenda pada umumnya masih beralaskan paving block, belum digelar karpet atau kasur, mengingat waktu wukuf yang masih cukup lama, tepatnya pada awal Juni mendatang.
Indonesia telah mendapatkan slot sendiri kompleks tenda di Arafah. Salah satunya di kompleks 101 Alrifadah. Di sisi pintu masuk tenda, tertulis nomor dan syarikah yang menaungi.
"Yang kita datangi ini, kompleks Indonesia," ujar Harun.
Sementara, pemerintah Arab Saudi di lapangan juga terus melakukan persiapan sebelum puncak haji. Tampak petugas yang tengah melakukan bersih-bersih di area tenda dengan membawa sapu dan pengki.
Selain tenda, persiapan infrastruktur pendukung seperti toilet juga dilakukan. Tim MCH mencoba membuka keran dan airnya telah mengalir.
2. Muzdalifah juga mulai persiapan sambut puncak haji

Selain mengunjungi Arafah, tim MCH juga diajak melihat persiapan di Muzdalifah. Dari pantauan tampak tenda-tenda yang berdiri di belakang hamparan gunung batu. Tenda itu berdiri di sudut yang miring, tapi tetap kokoh.
"Nanti di sini akan digelar karpet," kata Harun.
Pergerakan di Muzdalifah sempat menjadi persoalan pada 2023. Saat itu, banyak jemaah kesulitan mendapatkan bus menuju Mina. Akibatnya, arus pergerakan jemaah menjadi terlambat.
Tahun ini, pemerintah akan kembali melanjutkan skema murur seperti tahun lalu. Ada sekitar 55 ribu jemaah yang akan ikut murur. Artinya, jemaah lansia dan disabilitas nanti cukup hanya melintas di kawasan Muzdalifah, tidak turun dari kendaraan, dan bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
Dengan skema ini, diharapkan kepadatan yang terjadi di Muzdalifah dapat terurai. Skema lain yang juga tak kalah penting adalah tanazul, di mana jemaah yang tinggal di sekitar Jamarat tidak harus bermabit di Mina. Mereka bisa kembali ke hotelnya masing-masing.
3. Persiapan di Mina

Berdasarkan pantauan tim MCH di Mina, tenda-tenda putih sudah berdiri kokoh dan siap menampung jemaah. Saat memasuki salah satu kompleks, jemaah akan berjalan di antara lorong gang antartenda.
Di Mina, jemaah akan menginap sesuai dengan syarikahnya masing-masing. Tampak karpet berwarna krem sudah dibentangkan, tetapi belum ada kasur lantai yang digelar.
Menurut tenaga ahli Menteri Agama Bunyamin, soal kasur masih didiskusikan, apakah perlu digelar kasur lantai kecil atau tidak.
"Masih kita diskusikan, itu kasurnya kan ukuran kecil," ujarnya.
Di antara banyaknya tenda di Mina, ada beberapa yang terbilang cukup luas. Tenda yang dilengkap sofa itu hanya untuk dua kloter. Belum dipastikan kloter mana yang akan menempati tenda itu.