RIDO Ungkap Distribusi Politik Uang hingga Sembako Dibagikan di Warkop

- Tim Hukum RIDO mengungkap politik uang dan distribusi sembako oleh paslon lain melalui warung kopi menjelang Pilkada DKI Jakarta 2024.
- Ramdan Alamsyah meminta penegak hukum dan Bawaslu untuk mengantisipasi praktik kecurangan "serangan fajar" serta laporan politik uang dalam bentuk foto dan video.
- Ketua Tim Pemenangan RIDO, Ahmad Riza Patria, meminta masyarakat menolak transaksi politik uang yang menciderai demokrasi serta mengawasi tindakan politik uang dan dugaan pelanggaran lainnya.
Jakarta, IDN Times - Tim Hukum Pasangan Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut Satu Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO), Ramdan Alamsyah mengungkap adanya transaksi politik uang jelang hari pencoblosan pilkada. Ia menyebut, distribusi politik uang hingga sembako dibagikan oleh pihak paslon lain melalui warung kopi (warkop).
"Kami juga menemukan adanya rencana sistematis menggunakan warung kopi sebagai tempat distribusi," ujar dia dalam jumpa pers di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2024) malam.
1. Didistribusikan untuk dongkrak elektoral

Politikus Perindo itu menuturkan, politik uang itu massif dibagikan untuk mendongkrak elektoral di Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Kami mendapatkan informasi masif terkait rencana-rencana menjelang pemilu pada 27 November mendatang. Ada indikasi distribusi sembako dan uang oleh oknum-oknum tertentu dengan tujuan memenangkan pasangan calon tertentu," jelas Ramdan.
2. RIDO imbau seluruh pihak waspada

Ramdan pun meminta kepada seluruh pihak, terutama penegak hukum dan Bawaslu untuk mengantisipasi adanya praktik kecurangan berupa "serangan fajar".
"Tim hukum kami akan melaporkan secara resmi agar dalam dua hari ini tidak terjadi pelanggaran demokrasi. Kami tidak ingin kejadian Pilkada 2017, seperti pembagian sembako secara massif, terulang kembali," ungkapnya.
3. RIDO minta seluruh simpatisan kawal praktik curang

Sementara, Ketua Tim Pemenangan RIDO, Ahmad Riza Patria mengatakan, tindakan curang demi kepentingan elektoral itu dilakukan saat masa tenang oleh paslon lain. Ia mengklaim sudah mengantongi berbagai bukti laporan politik uang dalam bentuk foto hingga video.
"Didapati adanya dugaan pembagian sembako secara massif di masa tenang ini serta pembagian amplop yang dilakukan oleh pihak-pihak atau pasangan calon lain," ucap Riza.
Riza mengatakan, Tim Pemenangan RIDO meminta kepada seluruh masyarakat untuk menolak transaksi politik uang. Sebab, tindakan semacam itu justru menciderai demokrasi.
"Untuk itu, kami menyampaikan kepada seluruh rakyat Jakarta untuk menolak aktivitas-aktivitas yang menodai demokrasi di Jakarta," ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menekankan kepada semua simpatisan RIDO agar mengawasi tindakan politik uang dan dugaan pelanggaran lainnya.
"Kami juga memberikan instruksi dan imbauan kepada seluruh partai politik pendukung, relawan, dan ormas untuk menggerakkan kadernya hingga tingkat RT dan TPS guna menjaga jalannya proses demokrasi di Jakarta," tutur dia.