Senat Akademik UI Investigasi Polemik Gelar Doktor Kilat Bahlil

- Dewan Guru Besar UI memutuskan untuk melakukan investigasi terkait polemik gelar doktor Bahlil Lahadalia.
- Investigasi akan menelusuri dugaan penggunaan joki dalam penulisan disertasi Bahlil dan perjokian yang muncul dari metadata file disertasi.
- Hasil investigasi diharapkan rampung pada akhir Oktober 2024, dan Dewan Guru Besar akan mengambil tindak lanjut jika terbukti Bahlil tidak menempuh gelar doktor dengan cara semestinya.
Jakarta, IDN Times - Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) akhirnya turun tangan usai gelar doktor Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menjadi sorotan. Sebab, proses Bahlil untuk memperoleh gelar doktor sangat kilat. Ia berhasil menuntaskan program doktor dalam waktu 1 tahun dan 8 bulan. Sedangkan, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk bisa menuntaskan program doktor berkisar 3 hingga 6 tahun.
Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo mengatakan pihaknya memutuskan untuk melakukan investigasi terkait polemik gelar doktor bagi Bahlil. Keputusan itu diambil usai digelar rapat komite di Gedung Pusat Administrasi UI pada Jumat kemarin.
"Kami putuskan untuk bentuk tim investigasi dengan Senat Akademik," ujar Harkristuti kepada IDN Times melalui telepon pada Sabtu (19/10/2024).
Ia menilai ada kejanggalan dalam proses Bahlil untuk bisa meraih gelar doktor di UI. Sebab, Bahlil bisa lulus S3 dalam waktu 1 tahun dan 8 bulan. Sementara, di waktu bersamaan, Bahlil juga merupakan pejabat publik.
"Kami kan semuanya menjadi promotor ya. Kami tahu beratnya menjadi promotor dan promovendus (mahasiswa program doktoral). Tidak pernah ada mahasiswa yang kami bimbing yang secepat itu selesainya (program doktor)," katanya.
Ia pun tak menampik kilatnya proses gelar doktor bagi Bahlil merupakan sejarah baru di UI.
1. DGB dan senat akademik telusuri dugaan penggunaan joki dalam penulisan disertasi

Lebih lanjut, Harkristuti mengatakan salah satu poin yang akan ditelusuri lewat investigasi tersebut adalah dugaan penggunaan joki dalam penulisan disertasi. "Itu salah satu yang akan kami investigasi. Karena kami belum tahu kebenarannya," kata Harkristuti.
Dugaan perjokian dalam disertasi Bahlil muncul setelah warganet menemukan nama lain dalam softcopy disertasi Bahlil. Nama tersebut diketahui dari metadata file disertasi.
Warganet menemukan nama ACY dan setelah ditelusuri ternyata adalah PNS di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sebelum menjadi Menteri ESDM, Bahlil menduduki posisi sebagai Kepala BKPM.
Hal lain yang muncul di dalam pembahasan rapat yakni soal salah satu promtor doktoral Bahlil, Chandra Wijaya, merupakan komisaris independen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Ia diangkat pada 8 Februari 2023. Sedangkan, Bahlil mulai kuliah pada 13 Februari 2023.
"Itu semua informasi, akan dikumpulkan lebih dulu. Nanti akan dicheck and recheck oleh tim," imbuhnya.
2. Disertasi Bahlil tidak plagiasi

Sementara, terkait dugaan disertasi Bahlil merupakan plagiasi dari kampus lain, Harkristuti sudah mendapatkan informasi hal tersebut tidak benar. Namun, untuk menjadi informasi yang valid, hal itu akan disampaikan oleh tim investigasi.
"Kalau soal itu (plagiasi), enggak. Kami sudah dapat informasinya bahwa tidak benar 100 persen (mirip dengan skripsi mahasiswa lain). Itu gak benar. Tapi, nanti akan dikonfirmasi oleh tim," kata Harkristuti.
Tim investigasi tersebut, kata Harkristuti, dipimpin oleh pengajar dari Fakultas Kedokteran, Budi Wiwieko. Hasil investigasi diharapkan bisa rampung pada akhir Oktober 2024.
"Kami berharap akhir bulan ini (Oktober) sudah ada hasilnya," tutur dia.
Ia mengatakan seandainya Bahlil terbukti menempuh gelar doktor tidak dengan cara semestinya, Dewan Guru Besar (DGB) akan mengambil tindak lanjut. "Nanti, tindak lanjutnya akan kami bicarakan," imbuhnya.
3. UI sebut Bahlil bisa selesai cepat karena tempuh lewat jalur riset

Sementara, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI Amelita Lusia mengatakan, masa studi Bahlil sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 106 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI. Ia menjelaskan, Bahlil mendaftar sebagai mahasiswa SKSG UI sejak tahun akademik 2022/2023 semester 2 hingga 2024/2025 semester 1 melalui jalur riset.
Merujuk Peraturan Rektor UI Nomor 106 Tahun 2016, masa studi program doktor berlangsung selama enam semester dengan waktu tempuh minimum empat semester dan maksimum sepuluh semester.
Terpisah, co-promotor Bahlil, Athor Subroto, mengatakan bahwa lulus dari program doktor UI dalam kurang dari waktu dua tahun seperti Bahlil sangat memungkinkan dan sudah sesuai prosedur. Bahlil bisa lulus dari program doktor UI dalam waktu 1 tahun 8 bulan karena mengikuti jalur riset.