Tambah 442 Kasus, Positivity Rate Covid DKI Tembus 7,2 Persen
Jakarta, IDN Times - Data hari ini menunjukkan kasus Covid-19 di DKI Jakarta naik 442 pasien. Hal itu disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pemprov DKI Jakarta Dwi Oktavia.
Menurutnya, persentase kasus positif atau positivity rate di Jakarta kini mencapai 7,2 persen. Angka itu disebut melewati standar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,2 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,5 persen,” ujar Dwi, melalui siaran persnya, di Jakarta, Minggu (19/6/2022).
1. Standar kasus positif Covid WHO tak lebih 5 persen
Diketahui, WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen. Maka itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan penularan varian Omicron Sub Varian BA.4 dan BA.5.
"Jumlah kasus aktif kini sebanyak 4.524 (orang yang masih dirawat/isolasi),” ucapnya.
“Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron. Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," tuturnya menambahkan.
2. Data tes PCR sebanyak 9.888 spesimen
Berdasarkan data Dinkes DKI mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 9.888 spesimen. Melalui jumlah tes tersebut, sebanyak 9.176 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 733 positif dan 8.443 negatif.
Selanjutnya, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 11.217 orang dites, dengan hasil 288 positif dan 10.929 negatif.
Sekedar informasi, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
3. Tren kasus naik sejak 4 pekan terakhir
Diketahui, secara berturut-turut dalam 4 pekan terakhir angka kasus COVID-19 di DKI Jakarta mengalami tren kenaikan.
Data saat ini menunjukkan tren kenaikan kasus positif terjadi pada seluruh kelompok usia, termasuk kelompok anak, baik yang berusia kurang dari 6 tahun (belum divaksinasi) maupun usia 6-18 tahun.
“Tren kenaikan kasus positif terjadi pada seluruh kelompok usia, termasuk kelompok anak, baik yang berusia kurang dari 6 tahun (belum divaksinasi) maupun usia 6-18 tahun. Walaupun terjadi peningkatan kasus COVID-19, tetapi tidak terjadi peningkatan persentase kematian yang disebabkan COVID-19 selama satu pekan terakhir,” ujar Dwi dalam keterangan sebelumnya.
