Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Bima Arya: Manfaatkan Bonus Demografi

- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) meluncurkan program uji coba Makan Bergizi Gratis di SMA Dharma Pancasila, Kota Medan, Sumatra Utara.
- Bima Arya meminta Kepala Dinas Pendidikan memanfaatkan bonus demografi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, meluncurkan program uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Dharma Pancasila, Kota Medan, Sumatra Utara.
Pada kesempatan itu, Bima Arya meminta seluruh Kepala Dinas Pendidikan di Indonesia memanfaatkan peluang bonus demografi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ia optimistis, pada tahun 2045 Indonesia akan masuk ke dalam salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
"Satu dari lima negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045 bukan omong kosong dan angan-angan, ada angka-angkanya, ada data-datanya," kata Bima Arya dalam keterangan resmi, Rabu (11/12/2024).
1. Perlu peran banyak pihak untuk manfaatkan bonus demografi

Menurut Bima Arya, perlu peran berbagai pihak guna memanfaatkan bonus demografi tersebut, termasuk tenaga pendidik dan masyarakat.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Bima Arya mengatakan, pemerintah saat ini telah melakukan beberapa langkah, salah satunya program Makan Bergizi Gratis bagi anak-anak.
"Dan tidak mungkin ini terjadi, terwujud, dan sukses tanpa kolaborasi bapak/Ibu sekalian. Nah, karena itu mengingat targetnya dahsyat, programnya besar, melibatkan banyak sekali orang, maka wajib untuk dilakukan uji coba," ujarnya.
2. Bakal ada 30 ribu satuan program MBG

Dia mengatakan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian telah memberikan arahan yang tegas bagi seluruh jajaran pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Setidaknya, akan ada sekitar 30 ribu satuan pelayanan Makan Bergizi Gratis di seluruh Indonesia.
"Itulah nanti yang akan menjadi sentra-sentra distribusi makan bergizi ini untuk menjangkau target-target yang ditentukan," kata dia.
Namun demikian, program ini tidak dapat berdiri sendiri lantaran ada beberapa pihak yang harus dilibatkan. Hal itu seperti ahli gizi dan komunitas-komunitas yang siap menyuplai berbagai bahan makanan.
"Harus juga disiapkan tempatnya, harus juga dipikirkan sistem pendanaannya," kata Bima.
3. Pemerintah daerah bakal ikut terlibat

Mengingat jumlah target program ini sangat banyak, Bima mengingatkan tenaga pendidik untuk mampu bekerja sama dan mendorong satuan pelayanan program ini dapat bekerja secara maksimal dan efektif mencapai target.
"Pada saatnya nanti, satuan pelayanan ini akan didorong oleh pemerintah kota (dan) kabupaten untuk beroperasi secara maksimal dan efektif mencapai target," kata dia.
Di lain sisi, sebelum memasuki momen pergantian tahun, Bima mengajak semua pihak terutama tenaga pendidik untuk melakukan evaluasi bersama terkait menu dan takaran gizi program Makan Bergizi Gratis.
"Sebelum nanti beroperasi dalam bentuk satuan pelayanan awal tahun depan bapak/ibu, yang pertama tadi kita melihat ada menu daging, sayur, kemudian buah begitu ya," kata dia.