Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

29 Siswa Tewas Terinjak-injak saat Ikuti Ujian di Afrika Tengah

ilustrasi siswa sekolah di Afrika (unsplash.com/Emmanuel Ikwuegbu)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 29 siswa SMA yang sedang mengikuti ujian akhir tewas terinjak-injak di Republik Afrika Tengah. Tragedi ini terjadi setelah ledakan trafo listrik di dekat lokasi kejadian memicu kepanikan.

Dilansir dari Arab News, lebih dari 5.300 siswa sedang mengikuti ujian di Sekolah Menengah Barthelemy Boganda di ibu kota Bangui pada Rabu (25/6/2025), ketika trafo listrik tersebut meledak. Para pengawas dan siswa yang panik berhamburan melarikan diri, dengan beberapa di antaranya melompat dari lantai dua.

“Suara ledakan yang disertai dengan asap memicu kepanikan di antara hampir 6 ribu siswa yang sedang mengikuti ujian baccalaureate (ujian akhir SMA) di sebuah sekolah di ibu kota, Bangui," demikian laporan dari stasiun radio lokal Ndeke Luka.

1. Siswa kesulitan keluar karena pintu yang sempit

Seorang siswa bernama Magloire mengungkapkan bahwa ledakan terjadi saat mereka sedang mengikuti ujian mata pelajaran sejarah dan geografi. Ia melarikan diri dengan melompat dari jendela, hingga menyebabkan wajahnya terluka dan berlumuran darah.

“Para siswa berusaha menyelamatkan diri, dan saat mereka berlarian keluar, mereka justru melihat kematian karena jumlah orang sangat banyak dan pintunya sangat sempit. Tidak semua orang bisa keluar,” katanya kepada RFI.

Salah seorang siswi yang selamat mengaku menderita sakit di pinggul usai kejadian tersebut.

“Saya bahkan tidak ingat apa yang terjadi. Kami berada di ruang ujian dan ketika saya mendengar suara ledakan, saya langsung linglung. Sejak saat itu, saya merasakan sakit di bagian panggul yang sangat mengganggu," ujarnya, dikutip dari BBC.

2. Ujian selanjutnya ditangguhkan

Kementerian Pendidikan menyatakan bahwa ledakan terjadi setelah listrik kembali menyala di trafo yang terletak di lantai dasar gedung utama. Trafo itu sebelumnya sedang dalam perbaikan.

“Kami juga menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada orang tua para peserta ujian yang terdampak, serta mendoakan kesembuhan yang cepat bagi para siswa yang terluka,” kata Menteri Pendidikan Aurelien-Simplice Kongbelet-Zimgas.

Ia juga mengumumkan bahwa ujian selanjutnya akan dihentikan sementara waktu.

3. Presiden umumkan masa berkabung nasional selama 3 hari

Presiden Presiden Republik Afrika Tengah, Faustin-Archange Touadéra, mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional akibat insiden tersebut. Ia juga memerintahkan agar lebih dari 280 korban luka mendapatkan perawatan gratis di rumah sakit.

“Saya ingin menyampaikan solidaritas dan belasungkawa saya kepada orang tua para siswa yang meninggal dunia, kepada para tenaga pendidik, dan kepada seluruh siswa,” kata Touadéra dalam sebuah video yang dipublikasikan di halaman Facebook partainya.

Sementara itu, koalisi partai oposisi, Blok Republik untuk Pertahanan Konstitusi (BRDC), menuduh pihak berwenang gagal menjalankan tanggung jawab mereka dalam menjamin keselamatan para siswa dan infrastruktur sekolah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us