Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Jenderal Rusia Tewas di Ukraina

Ilustrasi barisan tank Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Jakarta, IDN Times - Dalam setiap perkelahian atau pertempuran, menang hanya akan jadi arang dan kalah akan jadi abu. Sehebat apapun sebuah kemenangan itu, ada banyak hal berharga yang akan dikorbankan.

Hanya saja dalam invasi Rusia ke Ukraina, terlalu sakit jika kehilangan empat petinggi militer atau jenderal kurang dari tiga minggu pertempuran. Para pengamat heran mengapa para jenderal Rusia mengambil risiko berada di garis terdepan, yang membuat mereka jadi sasaran pembunuhan.

Ukraina sendiri, yang secara kekuatan militer di atas kertas jauh di bawah Rusia, terus melakukan perlawanan sengit mempertahankan tanah airnya. Mereka telah kehilangan ribuan nyawa, termasuk warga sipil dan anak-anak. Hampir tiga juta warga Ukraina mengungsi ke negara tetangga, dan sekitar dua juta jadi pengungsi internal.

Berikut ini adalah empat jenderal Rusia yang dilaporkan tewas ketika melakukan invasi ke Ukraina. 

1. Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky

ilustrasi tentara (Unsplash.com/Specna Arms)

Pada awal bulan Maret, Ukraina mengklaim telah menewaskan seorang petinggi militer Rusia bernama Andrei Sukhovetsky yang berpangkat Mayor Jenderal. Invasi Rusia yang dimulai pada 24 Februari itu, hanya beberapa hari kemudian harus kehilangan seorang pejuang terbaiknya.

Dilansir Global Security, Sukhovetsky mulai bergabung dalam milter sejak tahun 1991. Dia ikut berpartisipasi dalam perang Abkhazia pada 1995-1998, di Kaukasus utara pada tahun 1999-2000 dan di Suriah pada tahun 2018-2019.

Menjadi wakil komandan Divisi Lintas Udara ke-7, Andrei Sukhovetsky telah mendapatkan berbagai penghargaan dari negaranya. Tapi nasib buruk menjumpainya ketika tentara Rusia menginvasi Ukraina. Seorang penembak jitu berhasil membunuhnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut CNBC, mengonfirmasi kematian jenderal pertama Rusia yang tewas dalam apa yang Kremlin sebut 'operasi militer khusus' di Ukraina.

2. Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov

ilustrasi pasukan Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Setelah kehilangan Sukhovetsky, tak berapa lama kemudian Rusia juga kehilangan jenderal yang lain yakni Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov. Kematian Gerasimov terjadi ketika invasi Rusia ke Ukraina baru berjalan dalam sepekan.

Dilansir The Guardian, Gerasimov adalah kepala staf Angkatan Darat ke-41 Rusia. Dia tewas dalam pertempuran di dekat Kharkiv, kota terbesar kedua Ukraina yang lokasinya dekat dengan perbatasan Rusia. Sampai saat ini, tentara Rusia belum berhasil merebut Kharkiv dan masih terus melakukan serangan ke kota tersebut.

Direktur Christo Grozev dari Bellingcat, badan jurnalisme investigasi, mengonfirmasi kematian Sang Jenderal dengan sumber Rusia. Timnya mengidentifikasi percakapan pejabat senior FSB Rusia yang berhasil disadap oleh Ukraina.

Gerasimov adalah salah satu tentara tangguh milik Rusia. Dia ikut ambil bagian dalam perang Chechnya kedua, yang menghancurkan para pejuang muslim di Rusia. Selain itu, dia juga berpartisipasi dalam perang Suriah dan pencaplokan Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 lalu.

3. Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov

ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Pada 10 Maret, ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmyitro Kuleba di Turki untuk pembicaraan damai, pertempuran di Ukraina terus berkecamuk.

Sehari sesudahnya, yaitu tanggal 11 Maret, Rusia kehilangan jenderalnya yang lain, Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov. Dilansir Independent, Kolesnikov menjabat sebagai komandan Tentara Gabungan ke-29 Distrik Militer Timur. Posisi itu ia dapatkan baru pada Desember 2021.

Sebelumnya, Kolesnikov adalah seorang letnan kolonel dan kepala staf Divisi Tank Pengawal ke-4 Rusia. Personelnya telah terlibat dalam perang di Kosovo, juga dalam perang Chechnya kedua, di mana semangat pejuang muslim dipadamkan.

Menurut Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, dikutip Times of Israel, Kolesnikov tewas dalam pertempuran di Mariupol. Itu adalah kota pelabuhan Ukraina yang dekat dengan Donetsk yang dikuasai pemberontak pro-Rusia. Kematiannya tidak dikonfirmasi militer Rusia, yang sangat menutup informasi tentang kerugiannya.

4. Mayor Jenderal Oleg Mityaev

Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki pekan ketiga. Serbuan dari utara, timur dan selatan terus dilakukan oleh tentara Vladimir Putin. Sejauh ini, hanya pasukan dari selatan yang telah meraih keberhasilan dengan menguasai kota Kherson. Pasukan dari timur dan utara, mampu ditahan dengan gigih oleh pasukan Volodymyr Zelenskyy.

Tapi Rusia telah mengubah taktik perangnya setelah gagal melakukan serangan kilat. Kini Rusia dinilai menerapkan strategi pengepungan kota seperti yang pernah diterapkan di Suriah dan di Chechnya.

Kota Ukraina yang paling menderita dalam pengepungan itu adalah Mariupol, kota pelabuhan pesisir Laut Azov yang dekat dengan Donetsk, wilayah yang dikuasai pemberontak Ukraina pro-Rusia.

Pengepungan dan pertempuran di Mariupol juga membuat Rusia kehilangan orang terbaiknya, yakni Mayor Jenderal Oleg Mityaev. Dilansir Times of Israel, Batalyon Azov sayap kanan Ukraina mengklaim telah membunuhnya.

Oleg Mityaev diketahui menjabat sebagai seorang komandan divisi senapan bermotor ke-150. Unit ini relatif baru dibentuk pada tahun 2016 dan berbasis di Rostov, dekat Ukraina. Pada malam hari tanggal 16 Maret, Presiden Zelenskyy melaporkan kematian seorang jenderal Rusia dalam pidato, tetapi tidak menyebutkan nama.

Sebenarnya, para perwira tinggi dalam militer jarang menempatkan diri dalam bahaya dengan berada di garis depan pertempuran. Tapi beberapa pengamat menilai, mereka melakukan itu karena moral pasukan Rusia yang anjlok dan gangguan pasokan logistik yang parah di beberapa tempat, sehingga membuat serangan macet.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us