Afghanistan Sesalkan Serangan Drone ke Tajikistan

- Serangan drone sebabkan tewasnya tiga pekerja China
- China mendesak warganya tidak lagi bekerja di perbatasan Afghanistan
- Tajikistan dan Afghanistan berupaya meredam ketegangan
Jakarta, IDN Times - Afghanistan mengaku menyesal dan mengecam serangan drone di Tajikistan yang berasal dari teritori negaranya. Drone tersebut dilengkapi dengan granat dan senjata serta ditembakkan pada malam hari.
“Afghanistan memastikan akan bekerja sama penuh dengan pemerintah Tajikistan dan mempersiapkan pertukaran informasi, kerja sama teknis, dan penilaian bersama untuk menemukan penyebab insiden ini,” ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Afghanistan, Hafiz Zia Ahmad Takal, dikutip dari ABC News, Minggu (30/11/2025).
Tak hanya bersitegang dengan Tajikistan, Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban terus terlibat pertikaian dengan Pakistan di perbatasan. Pada Oktober, pertikaian antara keduanya sempat memuncak usia terjadi baku tembak di Khyber Pakhtunkhwa.
1. Serangan drone sebabkan tewasnya tiga pekerja China
Kemlu Tajikistan menyebut bahwa serangan drone di Khatlon ini mengakibatkan tewasnya tiga pekerja asal China. Serangan ini diketahui berasal dari teritori Afghanistan dan menyasar kamp pekerja China.
“Serangan ini dilancarkan menggunakan drone yang membawa alat peledak. Meskipun terdapat berbagai upaya dari Tajikistan untuk meningkatkan stabilitas di perbatasan, tetap ada sejumlah kelompok kriminal di Afghanistan yang mengganggu,” ujarnya, dikutip dari The Times of Central Asia.
Serangan ini membuat pemerintah Tajikistan mendesak Afghanistan untuk ikut membantu mengamankan perbatasan. Dushanbe meminta Kabul untuk meringkus kelompok teroris di wilayahnya.
2. China mendesak warganya tidak lagi bekerja di perbatasan Afghanistan
Menanggapi serangan ini, Kedutaan Besar China di Tajikistan mendorong warganya untuk tidak bekerja di perbatasan Tajikistan-Afghanistan. Mereka mendesak evakuasi segera warga dari area tersebut dan diadakan investigasi.
Sementara itu, sejumlah pekerja China sudah bekerja di pertambangan dan proyek konstruksi di Tajikistan. Banyaknya pekerja China di Tajikistan ini didorong oleh proyek pembangunan infrastruktur dan investasi Beijing di Asia Tengah.
3. Tajikistan dan Afghanistan berupaya meredam ketegangan
Beberapa bulan terakhir, Tajikistan dan Afghanistan sudah terlibat dialog untuk menurunkan ketegangan dan mencegah pecahnya konflik. Keduanya juga ingin meningkatkan kerja sama di bidang energi dan perdagangan meski memiliki perbedaan pandangan.
Dilansir RFE/RL, sejak pemerintahan Afghanistan diambilalih oleh Taliban, hubungan Kabul dan Dushanbe terus memanas. Keduanya saling tuding mendukung kelompok bersenjata yang ingin menggulingkan pemerintahan.
Afghanistan meminta Tajikistan untuk menyerahkan Kantor Kedutaan Besar di Dushanbe ke tangan Taliban. Sementara, Dushanbe menuding Taliban mendukung kelompok Jamaat Ansarullah yang berniat menggulingkan pemerintahan Tajikistan.



















