Anggota Kongres AS Ajukan Pemakzulan Donald Trump

- Anggota Kongres Partai Demokrat, Al Green, ajukan pemakzulan Trump dalam 30 hari karena dianggap tidak layak menjadi Presiden AS.
- Green sudah tiga kali gagal dalam upaya pemakzulan sebelumnya, dan menilai Trump telah mengendalikan militer, Departemen Kehakiman, dan Partai Republik.
- Pada Sabtu (5/4/2025), ribuan warga AS protes menentang Trump, sementara Trump meminta warga untuk bertahan menghadapi kesulitan ekonomi akibat kebijakan tarif baru.
Jakarta, IDN Times - Wacana pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah diajukan oleh Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Al Green. Dilansir ANTARA, Al Green mengajukan pemakzulan tersebut dalam waktu 30 hari. Ia menganggap Trump bukan sosok yang layak untuk menjadi Presiden AS.
Kesempatan ini bukan yang pertama kalinya bagI Green, sebelumnya ia sudah tiga kali mengajukan upaya pemakzulan Donald Trump. Upaya tersebut dilakukan selama masa jabatan pertama Trump pada 2016 hingga 2020, tetapi tidak ada satupun yang berhasil.
1. Trump disebut kendalikan militer

Kemudian, dia juga mengatakan kalau Trump telah mengendalikan para jenderal militer, Departemen Kehakiman, dan juga Partai Republik.
"Dan saya ingin kalian tahu, dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya paham bahwa dia adalah sosok Goliat. Namun, teman-teman, untuk setiap Goliat selalu ada Daud," ujar dia.
2. Senat berjanji benar-benar akan hukum Trump kali ini

Green mengungkap butuh Senat yang kali ini benar-benar akan menghukum Trump.
"Saya ingin Anda tahu, Tuan Presiden, bahwa Daud ini akan mengajukan pasal-pasal pemakzulan terhadap Anda dalam 30 hari ke depan. Saya akan mengejar Anda. Tuan Presiden, Daud ini akan mengejar Anda," kata dia.
3. Warga AS gelar aksi protes

Pada Sabtu (5/4/2025), ribuan warga AS menggelar aksi protes menentang Trump di berbagai kota. Banyak pengunjuk rasa membawa poster bertuliskan "Hands Off!" (jangan ganggu kami) sebagai bentuk penolakan kebijakan Trump.
Sementara itu, Trump meminta warga AS untuk kuat bertahan menghadapi kesulitan ekonomi sementara akibat kebijakan tarif baru. Trump mengeklaim kebijakan ekonominya telah memicu aktivitas ekonomi besar-besaran. Secara konsisten, dia menggambarkan kondisi ekonomi AS saat ini, sebagai masa transformasi.