Bentrokan Sunni-Syiah Terjadi di Pakistan, Renggut 37 Nyawa!

Jakarta, IDN Times - Bentrokan antara kelompok bersenjata Sunni dan Syiah di distrik Kurram, Pakistan menyebabkan 37 orang tewas dan 25 orang terluka, kata perwira polisi pada Sabtu (23/11/2024).
Bentrokan terjadi setelah beberapa hari penyerangan oleh kelompok bersenjata yang menewaskan 42 orang.
1. Sunni dan Syiah saling balas serangan
Dilansir dari The Guardian, aksi saling serang telah menewaskan 14 orang Sunni dan 18 Syiah. Insiden ini dipicu oleh serangan beberapa orang bersenjata terhadap konvoi Muslim Syiah, yang menewaskan 43 orang dan melukai 11 orang.
Aksi balasan kemudian dilancarkan oleh Muslim Syiah pada Jumat malam di Kurram dengan menyerang beberapa lokasi Sunni. Mereka menargetkan pasar Bagan dan Bacha Kot, dengan membakar ratusan toko, rumah-rumah, dan properti pemerintah.
"Setelah melepaskan tembakan, mereka membakar seluruh pasar dan memasuki rumah-rumah di dekatnya, menyiramkan bensin, dan membakarnya. Laporan awal menunjukkan lebih dari 300 toko dan lebih dari 100 rumah telah dibakar," kata seorang perwira polisi senior yang bertugas di Kurram kepada AFP, dikutip dari Al Jazeera.
2. Pertemuan antara tetua suku telah dilakukan
Untuk meredam konflik, delegasi pemerintah diutus untuk bertemu dengan para tetua suku yang terlibat bentrokan.
"Pertemuan-pertemuan telah diadakan dengan para pemimpin Syiah, dan diskusi telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Tahap berikutnya, pertemuan akan diadakan dengan para pemimpin Sunni. Prioritas kami adalah mengamankan gencatan senjata antara kedua pihak dan membangun perdamaian yang langgeng," kata juru bicara pemerintah provinsi, Muhammad Ali Saif.
Konflik ini juga berdampak pada meningkatnya ketegangan di Kurram yang mengakibatkan lembaga pendidikan terpaksa ditutup.
3. Warga Syiah hadapi kekerasan dan diskriminasi di Pakistan
Pakistan merupakan negara yang mayoritas masyarakatnya Muslim Sunni, sementara Muslim Syiah hanya mencakup 15 persen dari 240 juta penduduk. Meskipun kedua aliran ini hidup berdampingan, ketegangan di antara keduanya mulai pecah selama beberapa dekade di beberapa daerah.
Muslim Syiah menghadapi diskriminasi dan kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah orang. Pemicu awalnya adalah kampanye anti-Syiah di media sosial pada September yang menyebut kaum Syiah sebagai kelompok sesat.
Salah satu ancaman yang ditujukan kepada kaum Syiah adalah penistaan agama, yang sering dilaporkan oleh kaum Sunni jika ada sesuatu yang salah pada seseorang dari kaum Syiah. Contohnya adalah pemuda bernama Syed Kaeem, yang dilaporkan atas penistaan agama karena mengutuk pembunuh Muslim Syiah yang terjadi di masa lalu di media sosialnya.
Di Pakistan, penistaan agama merupakan pelanggaran hukum berat yang pelakunya terancam dengan hukuman mati. Meskipun perkara hukumnya tidak berdasar, tuduhan semacam ini dapat menyebabkan kekerasan massal dan hukuman gantung terhadap terdakwa.
Sudah ada 50 orang didakwa dengan penistaan agama dan lima orang yang terbunuh sejak September, dengan jumlah penangkapan dan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.