Bolivia Bantah Tuduhan Rencana Pembunuhan Evo Morales

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Bolivia, Eduardo del Castillo, pada Senin (28/10/2024), membantah tuduhan rencana pembunuhan kepada mantan Presiden Bolivia Evo Morales. Ia mengklaim, mantan presiden yang memimpin Bolivia selama 14 tahun itu telah berbohong.
Situasi di Bolivia terus memanas setelah bentrokan antara polisi dan massa pendukung Evo Morales yang memblokir jalan utama di Chochabamba pada akhir pekan lalu. Bahkan, puluhan orang ditangkap karena diduga menghalangi pembukaan jalan dan merencanakan terorisme.
1. Sebut mobil yang ditumpangi Morales tidak mau berhenti untuk diinspeksi

Del Castillo mengatakan, insiden yang melibatkan Morales kemarin hanya inspeksi rutin anti-narkoba di Cochabamba. Ia mengklaim mobil yang ditumpangi Morales tidak mau berhenti sehingga polisi terpaksa menembak.
"Pernyataan mantan Presiden Morales adalah kebohongan. Peristiwa ini terjadi karena pengemudi mobil yang ditumpanginya tidak mau berhenti ketika disetop oleh petugas. Alih-alih berhenti, mereka malah meningkatkan kecepatannya," tutur Del Castillo, dilansir EFE.
Ia menambahkan, video yang dipublikasikan oleh Morales yang menunjukkan adanya penembakan ke arah mobilnya sudah diedit. Ia menyebut tidak ada satu pun yang percaya terhadap ucapan Morales.
Del Castillo mengungkapkan, Morales akan tetap menjalani proses hukum atas keterlibatannya dalam kasus kriminal. Ia juga mengatakan pendukung Morales yang berusaha menyerang polisi juga akan dihukum.
2. Morales tuduh Bolivia rencanakan pembunuhan kepadanya
Sehari sebelumnya, Morales mengklaim Presiden Bolivia Lusi Arce telah menginisiasi percobaan pembunuhan kepadanya, ketika rombongan kendaraannya memasuki area Chapare di Cochabamba.
"Insiden ini terjadi di dekat barak militer dan dua kendaraan memblokir konvoi kami dan memaksa berjalan pelan. Mereka kemudian menembak ke arah kami. Sebanyak 14 tembakan diarahkan ke mobil kami," tutur Morales, dikutip Mercopress.
Peristiwa ini mengakibatkan pengemudi mobil mengalami luka kecil di kepala. Berdasarkan rekaman video yang disebarkan Morales, terdapat lubang peluru di kaca jendela dan terlihat kepanikan orang di dalam mobil.
Menanggapi insiden ini, Arce mengecam serangan tersebut dan menolak tuduhan rencana pembunuhan kepada Morales. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada yang merencanakan pembunuhan dan itu bukanlah solusi permasalahan saat ini.
3. Presiden Meksiko kecam rencana pembunuhan kepada Morales

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengecam rencana pembunuhan kepada Morales. Ia mengucapkan solidaritas kepada pemimpin sayap kiri di Bolivia tersebut.
"Kami mengecam aksi ini dan menawarkan seluruh solidaritas kami kepada mantan Presiden Bolivia, Evo Morales," terangnya, dilansir Reuters.
Ia menambahkan bahwa kekerasan bukanlah solusi dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Ia menyebut Presiden Arce dan Morales harus mengakhiri perselisihan dalam partainya dengan cara damai.