China Berikan Bebas Visa Bagi Pengunjung Asing dengan Kapal Pesiar

Jakarta, IDN Times - China akan memberlakukan kebijakan bebas visa bagi kelompok wisatawan asing dengan kapal pesiar, melalui semua pelabuhan kapal pesiar di sepanjang garis pantai negara itu.
"Kelompok wisatawan yang masing-masing terdiri dari dua orang asing atau lebih, dan diorganisir atau diterima oleh agen perjalanan China, dapat memasuki China tanpa visa dengan kapal pesiar melalui pelabuhan-pelabuhan kapal pesiar di 13 kota di China. Ini termasuk di Shanghai, Tianjin, Guangzhou, dan Sanya," demikian pernyataan Administrasi Imigrasi Nasional (NIA), pada Rabu (15/5/2024), dikutip dari Xinhua.
Pihaknya juga mengumumkan bahwa 7 pelabuhan kapal pesiar, yakni Dalian, Lianyungang, Wenzhou, Zhousan, Guangzhou, Shenzhen, dan Beihai, telah ditetapkan sebagai pelabuhan transit bebas visa bagi warga negara dari 54 negara.
China memiliki garis pantai yang terbentang sepanjang 18 ribu km. Negara itu juga memiliki infrastruktur pelabuhan yang terus membaik, sumber daya pariwisata yang melimpah, serta pertumbuhan industri jasa yang pesat. Hal ini menjadikannya tempat persinggahan utama kapal pesiar internasional.
1. China membuat prosedur masuk dan keluar kapal pesiar lebih nyaman
NIA menambahkan, langkah ini memfasilitasi transit dan keberangkatan turis asing dari pelabuhan-pelabuhan tersebut, melalui kapal pesiar berdasarkan kebijakan transit bebas visa China.
Menurut Mao Xu, pejabat senior NIA, untuk membuat prosedur masuk dan keluar kapal pesiar lebih nyaman, pihaknya telah memperkenalkan serangkaian tindakan yang berfokus pada fasilitasi izin bagi penumpang kapal pesiar asing, pendaratan awak kapal hingga pemeliharaan kapal pesiar.
Nantinya dengan kebijakan tersebut, turis asing dari kelompok wisata kapal pesiar internasional dapat tinggal di China selama 15 hari tanpa visa. Selama berada di negara itu, mereka dapat mengunjungi provinsi pesisir, kotamadya, daerah otonom, serta Beijing.
2. Uji coba kebijakan bermula pada 2016 di Shanghai

Penerapan kebijakan ini terjadi setelah uji coba yang sukses selama bertahun-tahun. Ini dimulai pada Oktober 2016 di Shanghai. Saat itu, wisatawan kapal pesiar asing dapat menjelajahi Shanghai, Beijing, kota-kota pelabuhan kapal pesiar lainnya, serta kota-kota tetangganya.
Data resmi mencatat, sejak dimulainya inisiatif percontohan ini, Shanghai telah mengalami pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 10 persen dalam hal kedatangan wisatawan kapal pesiar.
Menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, saat ini pasar wisata kapal pesiar China sedang naik daun. Dari Februari-April, lebih dari 14 ribu wisatawan dari setidaknya 47 negara dan wilayah mengunjungi Negeri Tirai Bambu dengan kapal pesiar.
Sementara itu, pejabat senior di Kementerian Transportasi, Zhu Zhenyu, mengatakan sebanyak 107.000 perjalanan penumpang dilakukan melalui kapal pesiar di negaranya pada 2023.
"China memiliki sekitar 21 kapal pesiar internasional yang melintasi pelabuhan-pelabuhan di negara ini dalam perjalanan ke tujuan-tujuan lain, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam," ujarnya, dikutip dari The Straits Times.
3. Komitmen China dalam membuka pasarnya

Kebijakan visa yang baru-baru ini diumumkan oleh Beijing, dinilai mewakili upaya terbaru negara itu untuk tetap berkomitmen dalam membuka pasarnya bagi dunia dan meningkatkan pertukaran global. Selama bertahun-tahun pemerintah China telah berupaya untuk mempermudah warga negara asing memasuki negaranya.
Sejak akhir tahun lalu, China mencoba menarik lebih banyak pengunjung internasional dengan serangkaian langkah kebijakan yang diadopsinya, termasuk bebas visa bagi turis dari beberapa negara Eropa dan Asia.
Meski begitu, Beijing kesulitan menarik wisatawan asing untuk datang ke negaranya di tengah melemahnya perekonomian dan melemahnya permintaan perjalanan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.