Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eks Bos Hamas: Kami Akan Bangkit dari Abu Bagai Burung Phoenix

IDN Times/Aditya Pratama
IDN Times/Aditya Pratama

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Hamas di pengasingan, Khaled Meshaal, mengatakan kelompok Palestina itu akan bangkit bagaikan burung phoenix dari abu, meskipun mengalami kerugian besar selama setahun perang dengan Israel. Kelompok itu disebut akan terus merekrut pejuang dan memproduksi senjata.

Satu tahun setelah serangan Hamas yang memicu perang, Meshaal membingkai konflik dengan Israel sebagai bagian dari narasi perjuangan selama 76 tahun, yang dimulai sejak apa yang disebut orang Palestina sebagai Nakba atau malapetaka. Saat itu, banyak orang mengungsi selama perang tahun 1948 yang menyertai pembentukan Israel.

"Sejarah Palestina terdiri dari siklus. Kami melewati fase-fase di mana kami kehilangan martir (korban) dan kami kehilangan sebagian dari kemampuan militer kami, tetapi kemudian semangat Palestina bangkit kembali, seperti burung phoenix, terima kasih kepada Tuhan,” kata Meshaal, seorang tokoh senior Hamas di bawah pimpinan keseluruhan Yahya Sinwar, kepada Reuters.

1. Hamas pernah bangkit dari situasi yang buruk

ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Meshaal, yang selamat dari upaya pembunuhan Israel pada 1997 setelah ia disuntik dengan racun dan menjadi pemimpin Hamas secara keseluruhan dari tahun 1996-2017, mengatakan kelompok perjuangan itu masih mampu melakukan penyergapan terhadap pasukan Israel.

Hamas juga menembakkan empat rudal ke Gaza pada pagi 7 Oktober, sebagai peringatan serangan Hamas di Israel selatan yang memicu perang. Semuanya berhasil dicegat.

"Kami kehilangan sebagian amunisi dan senjata kami, tetapi Hamas masih merekrut pemuda dan terus memproduksi sebagian besar amunisi dan senjatanya," kata Meshaal, tanpa memberikan rincian.

2. Meshaal masih memiliki pengaruh terhadap Hamas

ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Meshaal tetap berpengaruh di Hamas karena ia telah memainkan peran penting dalam kepemimpinannya selama hampir tiga dekade, dan sekarang secara luas dipandang sebagai wajah diplomatiknya. Komentarnya tampaknya dimaksudkan sebagai sinyal bahwa kelompok itu akan berjuang apa pun kerugiannya.

"Secara keseluruhan saya akan mengatakan (Hamas) masih hidup dan bersemangat dan mungkin akan kembali pada suatu saat di Gaza," kata Joost R. Hiltermann, Direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara dari International Crisis Group.

Ia mengatakan Israel belum menjabarkan rencana untuk Gaza saat perang berakhir, dan ini dapat memungkinkan Hamas untuk membangun kembali dirinya meskipun mungkin tidak dengan kekuatan seperti itu atau dalam bentuk yang sama.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengomentari pernyataan Meshaal.

3. Perdamaian tidak akan datang selama Netanyahu masih berkuasa

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (X/Netanyahu)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (X/Netanyahu)

Israel memulai serangannya terhadap Hamas setelah sekitar 1.200 orang tewas dan sekitar 250 orang disandera dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menurut penghitungan Israel. Sebagian besar Gaza telah hancur dan sekitar 42 ribu warga Palestina telah tewas dalam serangan itu, dikutip dari The Straits Times.

Tel Aviv mengatakan Hamas tidak lagi ada sebagai struktur militer yang terorganisasi dan telah direduksi menjadi taktik gerilya. Setidaknya sepertiga dari korban tewas Palestina di Gaza, sekitar 17.000 orang, adalah pejuang Hamas, menurut pejabat Israel. Sekitar 350 tentara Israel tewas dalam pertempuran di Gaza.

Meshaal mengatakan, ia tidak melihat prospek perdamaian selama Netanyahu berkuasa. Israel menyalahkan Hamas, yang piagam pendiriannya menyerukan penghancuran Israel, atas kegagalan untuk mengamankan perdamaian.

"Selama pendudukan (Israel) masih ada, wilayah tersebut tetap menjadi bom waktu," kata Meshaal

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yumin lama
EditorYumin lama
Follow Us