FDA Izinkan Vaksinasi ke Orang Sistem Kekebalan Lemah

Washington, D.C, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat mengumumkan akan memberikan vaksin COVID-19 kepada orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Ini merupakan langkah yang sangat diantisipasi oleh Amerika Serikat untuk melindungi warga Amerika Serikat yang paling rentan dari varian Delta. Bagaimana awal ceritanya?
1. Pengumuman tersebut mempengaruhi sekitar 10 juta orang, termasuk penerimatransplantasi dan pasien kanker

Dilansir dari BBC, regulator obat Amerika Serikat telah memberikan persetujuan kepada warga Amerika Serikat yang mengalami gangguan kekebalan untuk mendapatkan suntikan COVID-19 tambahan sebagai pendorong untuk membantu mencegah infeksi dan penyakit. Perintah yang dikeluarkan oleh BPOM Amerika Serikat mempengaruhi sekitar 10 juta orang, termasuk penerima transplantasi dan pasien kanker. Ini menandai pertama kalinya pejabat kesehatan Amerika Serikat mengindikasikan bahwa vaksin booster mungkin diperlukan untuk melawan COVID-19.
Pejabat Komisaris BPOM Amerika Serikat, Dr. Janet Woodcock, mengatakan tindakan ini memungkinkan dokter untuk meningkatkan kekebalan pada individu dengan gangguan kekebalan tertentu yang membutuhkan perlindungan ekstra dari COVID-19. Pihak BPOM setempat juga menekankan bahwa orang yang divaksinasi lengkap lainnya cukup terlindungi dan saat ini tidak memerlukan dosis tambahan. Persetujuan oleh BPOM setempat bukanlah lampu hijau terakhir.
Komite penasihan vaksin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah menjadwalkan pertemuan pada hari Jumat, 13 Agustus 2021, ini waktu setempat untuk mempertimbangkan suntikan untuk warga Amerika Serikat yang mengalami gangguan kekebalan. Jika mereka mengeluarkan rekomendasi dan disetujui oleh CDC, vaksin ketiga bisa segera dimulai.
2. Pakar penyakit menular AS mengatakan bahwa vaksin ketiga tidak dapat terhindarkan

Pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat, Anthony Fauci, mengatakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021, waktu setempat bahwa vaksin ketiga saat ini tidak terhindarkan untuk memberikan perlindungan terhadap COVID-19, tetapi menambahkan bahwa data menunjukkan sebagian besar orang sehat yang sudah divaksinasi sebelumnya tidak membutuhkan vaksin ketiga saat ini. Selama pengarahan dari Tim Tanggapan COVID-19 Gedung Putih pada hari yang sama, Fauci mengatakan data saat ini menunjukkan sebagian besar vaksin memberikan setidaknya 8 bulan perlindungan yang baik.
Dia juga mengatakan bahwa pejabat kesehatan sedang mengevaluasi studi kasus internasional dan domestik mengenai vaksin ketiga serta ketika ditentukan bahwa mereka dibutuhkan, mereka akan diberikan secepatnya. Sementara itu, Direktur CDC Amerika Serikat, Rochelle Walensky, melaporkan jumlah kasus baru COVID-19 terus meningkat di Amerika Serikat. Ia mengatakan bahwa rata-rata harian kasus baru mencapai angka 113 ribu, meningkat 34 persen dari pekan lalu serta rawat inap harian telah meningkat sebesar 31 persen dan kematian harian telah melonjak sebesar 22 persen.
Walensky mengatakan 90 persen dari semua kabupaten di Amerika Serikat mengalami
penularan virus penyebab COVID-19 yang substansial atau tinggi. Sejauh ini, sebagian besar penylaran itu terus terjadi di antara yang tidak divaksinasi.
3. Jumlah kasus keseluruhan COVID-19 di AS sampai saat ini

Jumlah kasus COVID-19 di Amerika Serikat sampai hari Kamis, 12 Agustus 2021, waktu setempat mencapai angka 37.203.649 kasus dengan rincian 636.298 kasus berakhir meninggal dunia serta 30.097.898 kasus berakhir sembuh. Di hari yang sama, Amerika Serikat mengalami penambahan kasus baru sebanyak 143.357 kasus baru dengan rincian 660 kasus berakhir meninggal dunia. Ini merupakan jumlah penambahan kasus baru tertinggi dalam 6 bulan terakhir ini di Amerika Serikat.
Negara Bagian Mississippi, Amerika Serikat, menyarankan agar dokter mempertimbangkan dosis vaksin ketiga untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Pejabat kesehatan setempat telah merekomendasikan menunggu setidaknya 4 minggu setelah vaksinasi penuh sebelum menerima vaksin ketiga. Negara-negara lain seperti Prancis sudah memberikan vaksin ketiga kepada orang yang hidup dengan penyakit kanker atau gangguan kekebalan lainnya.
Begitu juga dengan Israel yang mengumumkan rencana pada bulan Juli 2021 lalu untuk menawarkan suntikan penguat kepada orang-orang di atas berusia 60 tahun, populasi berisiko tinggi lainnya, karena efektivitas suntikan tampaknya berkurang pada orang-orang itu.