Inggris Serukan Gencatan Senjata Segera antara Israel-Hizbullah

- Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyerukan gencatan senjata segera di Lebanon untuk mengakhiri pertumpahan darah.
- Lammy melakukan panggilan telepon dengan Menlu AS, Antony Blinken, guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan perlunya solusi diplomatik.
- Inggris telah memimpin seruan internasional untuk gencatan senjara segera antara Israel dan Hizbullah serta bekerja sama dengan para mitra meningkatkan kapasitas pada penerbangan komersial dari Lebanon.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, David Lammy, mengatakan pihaknya menyerukan gencatan senjata segera di Lebanon. Seruan ini menyusul berbagai laporan yang menunjukkan bahwa serangan darat oleh Israel terhadap tetangganya di utara tersebut.
Baru-baru ini, Lammy melakukan panggilan telepon dengan Menlu Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah. Dalam pembicaraan tersebut, Lammy mengungkapkan tentang perlunya solusi diplomatik di kawasan tersebut.
"Inggris menyerukan gencatan senjata segera dan implementasi rencana politik yang memungkinkan warga sipil Israel dan Lebanon yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka," kata Lammy, dalam unggahannya di media sosial X pada Senin (30/9/2024).
1. Gencatan senjata untuk cegah perang skala penuh Israel-Hizbullah
Sebelumnya, Menlu Inggris tersebut telah berbicara dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, di mana keduanya sepakat tentang perlunya gencatan senjata segera untuk mengakhiri pertumpahan darah. Lammy menuturkan, solusi diplomatik adalah satu-satunya cara untuk memulihkan keamanan dan stabilitas bagi rakyat Lebanon dan Israel.
Inggris dan para mitranya juga telah menyerukan gencatan senjata segera di kedua belah pihak, untuk mencegah perang skala penuh antara Israel-Hizbullah.
Sementara itu, saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Lebanon, Lammy menegaskan bahwa 'roket dan serangan udara harus dihentikan sekarang'. Inggris telah memimpin seruan internasional untuk gencatan senjara segera antara Israel dan Hizbullah.
"Sudah saatnya untuk mundur dari ambang batas," ujar Lammy.
2. Inggris sewa pesawat untuk evakuasi warganya dari Lebanon
Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah Inggris telah bekerja sama dengan para mitra untuk meningkatkan kapasitas pada penerbangan komersial, guna membantu warga negaranya yang ingin meninggalkan Lebanon menyusul meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut. Inggris pun telah menyewa penerbangan untuk menyediakan kapasitas tambahan.
"Mereka yang ingin mengamankan kursi pesawat, diimbau untuk mendaftarkan diri mereka. Warga negara Inggris yang rentan dan pasangannya, serta anak-anak di bawah usia 18 tahun, akan diprioritaskan untuk penerbangan tersebut," kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO), pada 30 September, dikutip dari laman resmi Pemerintah Inggris.
Penerbangan tersebut dijadwalkan meninggalkan Bandara Internasional Beirut- Rafic Hariri pada 2 Oktober. Pihaknya menegaskan bahwa warga negara Inggris tidak boleh datang ke bandara tersebut, kecuali mereka telah mendapatkan tempat duduk yang pasti di pesawat.
Sementara itu, penerbangan selanjutnya dalam beberapa hari mendatang akan bergantung pada permintaan dan situasi keamanan di lapangan.
3. Kondisi terkini di Lebanon
Pekan lalu, pemerintah Inggris bersama dengan pejabat pasukan perbatasan dan kantor luar negeri mengerahkan 700 tentara ke Siprus, guna melakukan perencanaan kontijensi untuk berbagai skenario di wilayah tersebut. Hal ini sebagai upaya untuk memberikan dukungan kepada warga negara Inggris.
"Situasi di Lebanon tidak stabil dan berpotensi memburuk dengan cepat. Keselamatan warga negara Inggris di Lebanon terus menjadi prioritas utama kami," ujar Menlu Inggris.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya target Hizbullah di seluruh Lebanon. Serangannya tersebut telah membunuh lebih dari 960 orang dan melukai lebih dari 2.770 lainnya, menurut perhitungan terbaru Anadolu Agency pada 1 Oktober berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon.
Beberapa pemimpin Hizbullah terbunuh dalam serangan itu, termasuk pemimpin kelompok tersebut, Hassan Nasrallah, yang terbunuh dalam serangan udara yang dilancarkan oleh Israel di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, pada Jumat.
Hizbullah-Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan Israel telah membunuh hampir 41.600 warga Palestina, yang mana kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.