Israel Klaim Siap atasi Serangan Iran Berikutnya

Jakarta, IDN Times – Kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi, mengatakan bahwa negaranya bersiap untuk serangan Iran berikutnya.
Melalui video yang dirilis pada Minggu (27/10/2024), ia mengatakan serangan pada Sabtu hanyalah sebagian kecil dari kemampuan Israel, sehingga serangan yang lebih besar di kemudian hari bisa saja terjadi.
"Kami hanya mengandalkan sebagian kemampuan kami. Kami memiliki kemampuan untuk melakukan lebih banyak lagi,” kata Halevi, dilansir Times of Israel.
Halevi menambahkan bahwa pihaknya masih terus memantau perkembangan terkait dampak serangan pada Sabtu lalu. Ia mengatakan bahwa Israel akan siap dengan segala kemungkinan yang ditimbulkan.
1. Serangan pada Sabtu jadi ancaman Israel bagi Iran

Serangan yang dilancarkan pada Sabtu dini hari merupakan serangkaian serangan balasan terhadap Iran terkait insiden 1 Oktober lalu. Saat itu, Iran menyerang langsung ke Tel Aviv sebagai balasan atas kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menyasar target militer pada Sabtu menurut Israel telah memberikan pesan yang jelas bagi Iran. IDF mengatakan bahwa angkatan udara secara khusus menargetkan lokasi pembuatan dan peluncuran rudal balistik dan drone, serta baterai pertahanan udara.
“Kami tahu cara menjangkau dan menyerang ancaman apa pun, di mana pun, dan kapan pun,” kata Halevi.
Israel sebelumnya telah mempertimbangkan untuk menyerang fasilitas nuklir dan minyak milik Iran. Tetapi, rencana tersebut dicegat oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) karena dikhawatirkan berpengaruh secara luas.
2. Iran siap untuk balas serangan Iran

Sementara itu, Iran menganggap serangan Israel pada Sabtu tak menimbulkan kerusakan secara signifikan bagi fasilitas militer mereka. Namun, Teheran bersiap untuk melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei. pada Senin mengatakan Teheran akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk menanggapi serangan Israel.
”Sifat respons Iran bergantung pada sifat serangan Israel,” kata Baghaei tanpa merinci lebih lanjut, dilansir Reuters.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bahwa pejabat Iran harus memilih cara terbaik untuk menunjukkan kekuatan Iran terhadap Israel. Ia menambahkan bahwa serangan Israel tidak boleh diremehkan atau dibesar-besarkan.
Media Israel, Channel 13, melaporkan bahwa Iran telah menyiapkan rudal untuk diluncurkan ke Israel saat serangan sedang berlangsung. Tetapi, mereka memutuskan untuk tidak menggunakannya.
”Khamenei masih mempertimbangkan pilihannya terkait tanggapan yang mungkin termasuk serangan teror di luar Israel,” kata laporan itu, dikutip Times of Israel.
3. Proksi Iran kini tak berfungsi

Media itu menambahkan, Iran menganggap proksinya di Lebanon, Hizbullah, kini sebagian besar tidak efektif setelah digempur oleh Israel selama sebulan terakhir. Dalam hal ini, keterlibatan aktif Iran dalam konflik tersebut kemungkinan akan semakin intens.
Dilansir Teheran Times, Iran kini memiliki seribu rudal yang disiapkan untuk dilancarkan terhadap Israel. Meskipun Teheran tidak berniat terlibat dalam perang, namun negara itu siap untuk berperang jika diperlukan.
"Respons yang dipertimbangkan termasuk rentetan peluncuran hingga seribu rudal balistik, peningkatan serangan oleh kelompok militan proksi Iran, gangguan terhadap aliran pasokan energi global dan pengiriman yang melalui Teluk Persia serta Selat Hormuz,” lapor media itu.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa Iran kemungkinan tak akan membalas jika Israel membatasi serangannya hanya pada beberapa fasilitas. Namun, beberapa pejabat tinggi Iran tetap ngotot untuk melancarkan serangan balasan.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah menyerukan penghentian eskalasi di Timur Tengah. Ia khawatir soal konflik besar di kawasan tersebut.