Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jumlah Korban Tewas di Perang Gaza Tembus 50.021 Jiwa

Serangan Israel ke Gaza pada 5 Februari 2025. (dok. X/@Timesofgaza)
Serangan Israel ke Gaza pada 5 Februari 2025. (dok. X/@Timesofgaza)
Intinya sih...
  • Jumlah korban tewas akibat perang di Gaza mencapai 50 ribu jiwa, dengan serangan IDF kembali setelah gencatan senjata.
  • Israel memutuskan gencatan senjata selama dua bulan dengan Hamas, menewaskan hampir 700 orang dalam serangan terbaru di Gaza.
  • Pemerintah Israel berjanji untuk mengintensifkan operasi, sementara Hamas tetap menjadi inti negosiasi untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jumlah korban tewas akibat perang di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu, mencapai 50 ribu jiwa. Serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilanjutkan lagi mulai pekan lalu, usai gencatan senjata sejak 19 Januari lalu.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas adalah 50.021 orang. Angka ini setara dengan lebih dari 2,1 persen dari 2,3 juta orang yang tinggal di daerah kantong tersebut.

"Sejumlah korban tambahan masih tertimbun reruntuhan dan di jalan yang tidak dapat dijangkau oleh ambulans dan kru pertahanan sipil," lapor kementerian tersebut, dilansir dari Anadolu, Senin (24/3/2025).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, angka yang diberikan pejabat kesehatan di Gaza dapat dipercaya.

1. Israel memutuskan gencatan senjata

ilustrasi peta Tepi Barat, Israel, dan Jalur Gaza (United States. Central Intelligence Agency. Directorate Of Intelligence, Public domain, via Wikimedia Commons)
ilustrasi peta Tepi Barat, Israel, dan Jalur Gaza (United States. Central Intelligence Agency. Directorate Of Intelligence, Public domain, via Wikimedia Commons)

Pekan lalu, Israel memutuskan gencatan senjata selama dua bulan dengan Hamas. Mereka memulai kembali serangan udara dan operasi darat di Gaza.

Serangan terbaru di Gaza ini menewaskan hampir 700 orang. Negeri Bintang Daud itu memerintahkan pasukannya merebut secara permanen wilayah Jalur Gaza.

"Kecuali Hamas menyerahkan sandera yang tersisa," kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

2. Minta Hamas bebaskan semua sandera

Pasukan Hamas dalam Peringatan 25 tahun Hamas yang dirayakan di Gaza pada Desember 2012. (commons.wikimedia.org/Hadi Mohammad)
Pasukan Hamas dalam Peringatan 25 tahun Hamas yang dirayakan di Gaza pada Desember 2012. (commons.wikimedia.org/Hadi Mohammad)

Pemerintah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk mengintensifkan operasi tersebut hingga kelompok militan tersebut, mengembalikan 59 sandera yang tewas dan hidup yang masih ditawannya.

Sementara itu, Katz juga mengancam menggunakan semua alat tekanan militer dan sipi. Ia menambahkan, akan mengevakuasi penduduk Gaza ke selatan dan penerapan rencana relokasi sukarela bagi penduduk Gaza.

Katz menggambarkan fase baru lebih luas dari serangan militer Israel di daerah kantong tersebut. Ia menambahkan, hal ini akan dilakukan melalui 'kendali permanen' Israel atas wilayah tersebut.

3. Hamas tetap akan negosiasi gencatan senjata fase dua

Imbas serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, warga Gaza menghadapi kelaparan hampir tiap harinya. WHO menyerukan akses segera untuk bantuan kemanusian. (x.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus)
Imbas serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, warga Gaza menghadapi kelaparan hampir tiap harinya. WHO menyerukan akses segera untuk bantuan kemanusian. (x.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus)

Di sisi lain, Hamas mengatakan mereka akan tetap menjadi inti negosiasi dan terlibat dengan para mediator untuk gencatan senjata fase dua. Negosiasi gencatan senjata ini juga membahas proposal utusan khusus Presiden Trump Steve Witkoff dan berbagai ide lain untuk Gaza.

Kelompok pejuang Palestina itu mengatakan, tujuan mereka adalah mengakhiri perang. "Tujuan kami adalah mencapai kesepakatan pertukaran tahanan yang menjamin pembebasan tahanan, mengakhiri perang dan mencapai penarikan pasukan," ucap Hamas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us