Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Warga Palestina Jadi Tameng Israel Susuri Terowongan Hamas

Terowongan yang diduga digunakan Hamas di bawah Gaza. (twitter.com/@AvivaKlompas)

Jakarta, IDN Times – Seorang warga sipil Palestina ditahan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza dan diikat dengan bahan peledak. Ia kemudian dipaksa masuk ke dalam terowongan yang diduga digunakan Hamas.

Lelaku bernama Hakim dan berumur 30 tahun itu mengaku kepada Middle East Eye bahwa dia dijadikan sebagai tameng manusia untuk mencari pejuang Hamas di bawah tanah.

“Dia memaksa saya mengenakan ikat pinggang berisi bahan peledak, dan memasang kamera GoPro di kepala saya serta tali di pinggang saya,” kata Hakim.

Warga Palestina tersebut mengatakan, ia adalah salah satu dari puluhan pria yang terlihat dalam foto dan video yang diikat dan ditelanjangi oleh pasukan Israel. Seorang tentara Israel mengatakan kepadanya bahwa ia akan dikirim kepada Tuhannya sebelum dibawa ke terowongan.

1. Siap diledakkan

Anggota militer Israel (IDF) melihat terowongan yang dibangun Hamas dalam Operasi Protective Edge pada 2014. (dok. wikipedia/Israel Defense Forces)

Dengan bahan peledak yang dikalungkan di tubuhnya, Hakim kemudian didorong masuk ke dalam terowongan. Ia diperintahkan untuk menjelajahinya untuk mengecek keberadaan pejuang Hamas di dalamnya.

“Mereka bersiap meledakkan terowongan menggunakan tubuh saya jika kamera di kepala saya menunjukkan ada pejuang di dalamnya,” katanya.

“Saya 100 persen yakin saya akan dibunuh pada saat itu, tapi kemudian mereka menarik saya keluar dari terowongan ketika mereka tidak menemukan apa pun di dalamnya,” tambahnya.

Menurut Hakim, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun juga mendapat perlakuan yang sama. Anak laki-laki yang ditahan bersama Hakim, selamat dan dibebaskan tiga hari kemudian, katanya.

Hamas diyakini memiliki jaringan terowongan yang luas di bawah Jalur Gaza. Pasukan Israel yakin bahwa ribuan pejuang beroperasi dari bawa terowongan tersebut.

Israel mengatakan tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas berhasil dibasmi. Dalam beberapa hari terakhir, Israel mulai membanjiri terowongan Hamas dengan air laut.

2. Bukan anggota Hamas

Ilustrasi (Unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)

Meskipun Hakim telah dibebaskan, saudara laki-lakinya dan kerabat lainnya masih ditawan Israel.

“Kami dibiarkan tanpa makanan selama berhari-hari. Kadang-kadang kami diberi air untuk diminum dan kami dihina dengan kata-kata terburuk yang bisa terpikirkan,” kata Hakim.

Israel mempublikasikan rekaman puluhan tawanan Palestina setengah telanjang yang ditahan di tanah seminggu yang lalu, mengklaim bahwa mereka adalah pejuang Hamas yang menyerah.

Namun para saksi mata, warga Palestina yang dibebaskan dan kerabat korban yang ditahan telah mengatakan orang-orang tersebut adalah warga sipil.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pada Senin bahwa pemerintahannya menganggap gambar-gambar itu sangat meresahkan.

“Kami mencari lebih banyak informasi tentang sifat gambar tersebut dan tentu saja mengapa gambar tersebut dipublikasikan,” tambahnya.

3. Hamas bantah klaim anggotanya ditangkap

Ilustrasi pasukan Hamas (mfa.gov.il/Israel Ministry of Foreign Affairs)

Sementara itu pada Selasa, Hamas membantah bahwa itu adalah gambar anggota sayap militernya, Brigade al-Qassam, yang ditangkap.

Hakim mengatakan baik dia maupun kerabatnya yang ditangkap tidak ada hubungannya dengan kelompok bersenjata mana pun di Gaza. Ia juga mengatakan, mereka disimpan di halaman sekolah dalam cuaca dingin.

“Kami diinterogasi tentang Hamas dan perlawanan Palestina. Mereka melepaskan perempuan dan anak-anak serta menahan laki-laki,” katanya.

Muhammad Lubbad, seorang warga Palestina yang tinggal di luar negeri, mengatakan kepada MEE bahwa dia dapat mengidentifikasi kerabatnya dari foto para tahanan.

"Mereka berbohong. Tak satu pun dari kerabat saya yang terlihat di gambar pernah terlibat dalam aktivitas militer apa pun,” katanya.

Peran antara Israel dan Palestina masih terus berlanjut. Laporan Al Jazeera pada 18 Desember mengungkapkan jumlah korban meninggal di Gaza telah mencapai 19.400 jiwa. Sementara 52 ribu orang mengalami luka-luka akibat pengeboman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us